Sekitar 10 tahun terakhir, tren website, desktop, dan mobile seringkali saling menyebrang. Website dibuat aplikasi mobile-nya (Tokopedia.com), aplikasi desktop dibuat versi websitenya (Outlook), dan aplikasi mobile dibuat versi websitenya (Instagram, WhatsApp). Facebook pun melakukan hal yang sama.
Setelah memisahkan Facebook Messenger menjadi aplikasi mobile terpisah, membuatnya menjadi sebuah platform khusus -bisa membangun aplikasi di atasnya-, kini Facebook Messenger kembali ke website. Tapi kali ini menjadi website terpisah.
Menggunakan Messenger.com sangat mudah, tidak seperti WhatsApp versi website. Anda cukup mengunjungi Messenger.com, login dengan akun Facebook anda, dan bisa segera chatting.
Mengapa memisahkan FB Messenger dari website utamanya, Facebook.com? Secara konsep sih, aplikasi chatting itu seharusnya memang fokus untuk berkomunikasi. Jika masih berada di dalam Facebook, maka perhatian pengguna cenderung teralihkan kepada konten yang muncul di halaman utama.
[Sumber: recode.net | pcworld.com | thenextweb.com ]