Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Google Hadirkan Fitur Baru untuk Mencari Pekerjaan pada Platformnya

[Foto: androidauthority.com]
Mesin pencari Google merupakan salah platform mesin pencari terbesar di dunia yang digunakan oleh begitu banyak netizen setiap harinya. Kini, Google memperkenalkan sebuah fitur baru pada layanannya yang bisa membuat Google semakin berguna dalam kehidupan penggunanya. Fitur tersebut adalah fitur khusus untuk mencari pekerjaan pada Google.

Fitur yang baru tersedia di Amerika Serikat ini merupakan hasil kerja sama dari Facebook dan LinkedIn sebagai usaha untuk membuat mesin pencarinya lebih relevan dan berguna bagi penggunanya. Seperti yang dilansir oleh TechCrunch, layanan ini berfokus pada semua jenis pekerjaan — mulai dari pekerjaan entry-level dan posisi pelayanan industri hingga lowongan pekerjaan yang high-end. Layanan ini juga kabarnya akan memanfaatkan teknologi Google seperti machine learning dan A.I. untuk mempelajari bagaimana pekerjaan-pekerjaan tersebut diklasifikasikan atau saling terhubung.


Misalnya, seseorang yang tinggal di dekat Pittsburg dan mencari lowongan mengajar mungkin hanya akan melihat lowongan pekerjaan pada sekolah umum. Pencari pekerjaan juga bisa menyaring hasil pencarian berdasarkan: pekerjaan purna waktu (full-time), pekerjaan paruh waktu (part-time), jabatan pekerjaan, maupun waktu ketika lowongan pekerjaan tersebut  dibuka. Google juga akan menunjukkan waktu yang perlu ditempuh pengguna untuk menuju ke lokasi tempat kerja tersebut. Dengan begini, pengguna bisa turut mempertimbangkan waktu perjalanan yang harus ditempuh sebelum mereka memilih untuk melamar pada tempat tersebut.

Menurut CEO Google, Sundar Pichai, hadirnya layanan Google for Jobs ini memang terlihat seperti berusaha menyaingi situs pencari kerja yang sudah ada. Padahal sebenarnya Google sendiri sudah bekerja sama dengan situs-situs tersebut. Jadi, ketika pengguna mengklik sebuah lowongan pekerjaan yang ditunjukkan oleh Google for Jobs, mereka akan diarahkan ke situs yang memposting lowongan pekerjaan tersebut. Google juga dikabarkan telah bermitra dengan CareerBuilder, Glassdoor, Monster dan ZipRecruiter untuk mendaftar lowongan pekerjaan yang ada.

Bagi banyak pencari kerja, melamar pekerjaan secara online memang bisa membuat stress karena selain minimnya timbal balik, seringkali para pelamar pekerjaan tersebut tidak mendapat kepastian terhadap lamaran mereka. Seperti yang dikutip dari USA Today, Google mengatakan bahwa jutaan orang memulai pencarian pekerjaan setiap harinya melalui mesin pencari Google. Namun, mencari lowongan pekerjaan tidaklah semudah mencari informasi mengenai film terbaru untuk ditonton, misalnya. Postingan lowongan pekerjaan sangatlah sulit diklasifikasi oleh mesin pencari karena banyak dan luasnya keywords yang digunakan untuk mendeskripsikan sebuah pekerjaan. Seringkali, terdapat penggunaan nama jabatan pekerjaan yang tidak konsisten di tiap industri maupun perusahaan berbeda. Selain itu, banyak orang yang memiliki persyaratan yang sangat spesifik pada pekerjaan yang dicarinya, mulai dari lokasi pekerjaan, transportasi umum menuju kantor, dan lain-lain. “Kami sudah begitu sering melihatnya pada log pencarian pengguna Google. Kami melihat tanda-tanda pengguna kami sangat frustrasi dan stress ketika sedang mencari pekerjaan [melalui Google],” jelas Google.

Kira-kira, kapan ya Indonesia bisa menikmati layanan yang serupa? Kita tunggu saja tanggal mainnya.