Home  »  Opinion   »  
Opinion

10 Profesi yang Sepertinya Bakal Digantikan Kecerdasan Buatan

[Foto: Pixabay.com]
Teknologi memang sudah memberi banyak kemudahan bagi kita dalam menjalani hidup. Namun bagai pisau bermata dua, teknologi juga berpotensi membahayakan beberapa profesi yang saat ini ditekuni manusia. Beberapa peran dalam kehidupan manusia juga sudah mulai digantikan oleh teknologi, seperti misalnya perusahaan ritel yang mulai menggunakan drone dan mobil swakemudi untuk mengirim pesanan kepada pelanggannya.

Apa lagi profesi yang terancam digeser oleh teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan robot?

Dokter dan staf medis

Profesi dokter umum dan staf medis pun tak lepas dari ‘ancaman’ teknologi. Sebuah robot yang dinamai Babylon punya kemampuan untuk mendiagnosa berbagai simptom penyakit dan berkomunikasi dengan pasien secara sederhana. Robot ini juga bisa memantau kondisi kesehatan pasien, dan merawat pasien agar penyakit tidak tambah parah atau kambuh setelah sembuh.

Akuntan

Pekerjaan hitung-hitungan yang njelimet nampaknya juga bakal segera dilimpahkan kepada robot. Teknologi seperti Smacc memiliki kemampuan untuk melakukan segala proses pembukuan secara otomatis. Dengan teknologi AI akuntansi, pengguna hanya tinggal menyerahkan kuitansi dari berbagai transaksi, dan kecerdasan buatan tersebut akan otomatis membuat dan memeriksa aktivitas finansial perusahaan atau pribadi si pengguna.

Pekerja pabrik atau buruh tani

Teknologi AI bisa menggantikan profesi dengan pekerjaan berulang. Misalnya, pekerjaan di pabrik yang sarat pengulangan, seperti menempel label, memasang tutup, mengemas, atau memasukkan produk dalam botol berpotensi membuat orang jenuh sehingga pada titik tertentu pekerja bisa kehilangan konsentrasi. Begitu juga dengan beberapa pekerjaan pertanian, seperti menyemai benih dan memberi pupuk, bisa digantikan oleh robot. Beberapa pabrik besar sudah mulai mengganti buruh dengan robot, namun operasinya masih dalam pengawasan manusia.

Web Designer atau Web Developer

Ada jenis teknologi, seperti yang kita lihat pada The Grid misalnya, yang mampu melakukan perancangan, pengkodean (coding), revisi rancangan, dan revisi kode yang biasanya dilakukan oleh web developer dan web designer. Teknologi yang memanfaatkan AI ini bisa mengubah tulisan dan gagasan mengenai sebuah bisnis serta beberapa foto menjadi berbagai desain yang digunakn dalam pemasaran dan branding. AI tersebut malah bisa melakukan revisi berdasarkan umpan balik dari manusia.


Astronot

Astronot yang biasanya menjelajah luar angkasa mungkin suatu saat hanya akan tinggal di stasiun luar angkasa atau bahkan di Bumi, dan membiarkan humanoid melakukan penjelajahan yang berisiko tinggi tersebut. Menurut pendapat beberapa orang, penggunaan AI dalam penjelajahan luar angkasa bisa membantu menghemat biaya eksplorasi, juga mengurangi resiko astronot yang hilang atau meninggal di luar angkasa.

Juru masak

Kini sudah ada robot yang bisa menggantikan pekerjaan juru masak alias cook. Salah satunya adalah robot juru masak bernama Moley yang mampu memasak berbagai jenis masakan, dengan presisi dan kecekatan yang dimiliki seorang juru masak. Untunglah belum ada AI yang bisa menggantikan chef dalam berinovasi dan menemukan resep-resep baru.

Profesional HR dan headhunter

Jasa headhunter dan HR recruitment memang masih banyak dibutuhkan perusahaan untuk memastikan mereka mendapat karyawan terbaik. Namun kini ada yang namanya FlatPi, teknologi yang mampu menyeleksi dan mengurutkan kandidat dalam ranking dalam beberapa detik.

Manajer kantor

Pekerjaan manajer kantor atau office manager bisa digantikan oleh Betty, si robot pintar yang dalam ujicoba pekerjaan manajer kantor hasilnya cukup baik. Robot ini bertugas menyapa tamu-tamu dan karyawan, memantau jam kerja dan lembur karyawan, dan mengelola inventori kantor termasuk ATK. Selain bisa berkeliling menginspeksi kantor sendiri, Betty juga bisa tahu kalau seseorang telah mengambil alat tulis dari meja rekan kerjanya.

Online marketing

Program seperti Persado mampu menghasilkan pitches untuk branding, kampanye, dan iklan untuk ditawarkan kepada klien, sekaligus “membuat” email penawaran yang bersifat pribadi bagi masing-masing klien, serta meyakinkan mereka untuk mereka untuk menggunakan jasa PR tersebut.

Jurnalis dan editor

Teknologi seperti Wordsmith bisa menggantikan tugas jurnalis dalam menulis berita. AI tersebut mampu menelusuri data dari berbagai sumber, memilih cerita-cerita yang menarik, dan secara otomatis menulis sebuah laporan atau berita mengenai topik-topik tersebut. Tugas editor untuk menyunting tulisan bisa digantikan oleh teknologi seperti Bold, yang bisa memperbaiki tata bahasa, intonasi, gaya bahasa, struktur, pemilihan kata, dan sebagainya. Namun demikian, AI jurnalis tak bisa melakukan liputan lapangan dan tak memiliki intuisi dalam menulis dan memilah cerita.

Pengacara

Tak lama lagi, orang mungkin bisa menyewa robot pengacara untuk membela di pengadilan. Robot pengacara Ross mampu menjawab pertanyaan hakim dengan baik, melakukan riset seputar kasus dan merumuskan kemungkinan, dan menganalisa kasus-kasus hukum terbaru untuk membantu klien memenangkan kasus di pengadilan.