Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

3 Pos Merencanakan Keuangan Saat Muda

Bekerja pada usia 20-an memang menyenangkan. Penghasilan Anda relatif belum banyak dipergunakan untuk biaya rumah tangga, karena umumnya Anda masih lajang. Dana terbesar Anda mungkin adalah untuk transport dan hang out bersama teman-teman.
 
 
Meski begitu, bukan berarti Anda bisa foya-foya. Justru pada saat Anda belum punya tanggungan, Anda bisa lebih bebas merencanakan keuangan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, penghasilan Anda bisa menjadi sumber dana yang besar untuk digunakan bagi keperluan Anda nanti, misalnya untuk menikah, membeli rumah, atau melanjutkan pendidikan.
Pada dasarnya, perencanaan keuangan Anda harus dibagi-bagi menjadi beberapa pos. Sisihkan uang untuk masing-masing pos. Pos-pos tersebut adalah:
 

Mulai Siapkan Dana Pensiun

Ini pasti belum terpikirkan oleh Anda. Jangankan memikirkan soal pensiun, apa yang akan Anda lakukan minggu depan saja belum terpikirkan oleh Anda. Padahal mempersiapkan dana pensiun sebaiknya dilakukan sedini mungkin. 
 
Berinvestasi untuk dana pensiun dalam jumlah kecil sekalipun akan berdampak sangat besar dalam jangka waktu panjang. Mulai dengan menyisihkan minimal 1% dari penghasilan Anda. Taruhlah dana tersebut dalam bentuk investasi jangka panjang. Tingkatkan minimal 1% setiap 6 bulan, sampai Anda merasa porsi investasi bulanan sudah pas.
 

Persiapkan Dana Darurat


Seberapapun kecil gaji Anda sebaiknya selalu sisihkan untuk pos dana darurat. Agar tak tergoda untuk mengutak-atik dana ini, gunakan layanan autodebet dari tabungan ke rekening terpisah. Dana darurat ini digunakan bila misalnya tiba-tiba Anda di-PHK atau mengalami perampokan.
 
Besarnya dana darurat idealnya adalah enam kali pendapatan bulanan Anda. Namun bila jumlah tersebut terasa terlalu berat bagi Anda, Anda bisa menetapkan besarnya dana adalah 1 bulan pendapatan. Tapi terus tingkatkan dananya ya, menjadi dua atau tiga kali penghasilan Anda. Terus tingkatkan hingga mencapai target ideal, yaitu enam bulan gaji.
 
COBA PELAJARI INI: Asuransi Produk Kesehatan
 

Buat Kartu Kredit

Memiliki kartu kredit memang menuntut pengekangan diri yang kuat. Namun Scott Stencler, vice president of Wealth Advisory Services di Doylestown, Pennsylvania tetap menyarankan Anda untuk membuat kartu kredit meski tidak terlalu memerlukannya. 
 
Agar tidak terjebak pada hutang kartu kredit, buat saja kartu kredit yang memiliki limit rendah. Gunakan kartu kredit tersebut sesekali untuk pengeluaran-pengeluaran kecil. Bayarlah tagihan tepat waktu dengan jumlah sesuai tagihan. Dengan begitu Anda menunjukkan pada bank bahwa Anda bisa dipercaya dan bertanggung jawab. Sejarah penggunaan kartu kredit yang baik bisa membantu Anda kelak bila suatu saat Anda mengajukan pinjaman ke bank.