Home  »  Opinion   »  
Opinion

3 Strategi Growth Hacking untuk Mengakuisisi User

[Foto: pixabay.com]
[Foto: pixabay.com]
Growth hacking merupakan satu hal yang tidak asing di dunia industri teknologi. Growth hacking berasal dari kata growth dan hacking, yang artinya kurang lebih adalah membesarkan suatu perusahaan melalui cara-cara yang unconventional (hacking). Cara ini banyak dipakai terutama bagi startup baru berkembang yang memiliki modal yang terbatas, tetapi membutuhkan pertumbuhan yang cepat dan signifikan. Oleh karenanya, dibutuhkan cara-cara tidak biasa yang meliputi berbagai teknis. Dari mulai taktik dalam kacamata bisnis, hingga cara-cara yang melibatkan teknologi di dalamnya.

Dalam sebuah wawancara, Willix Halim, seorang pakar dalam growth hacking yang kini didapuk sebagai Chief Operating Officer Bukalapak menuturkan, setidaknya ada dua prinsip yang diperlukan dalam growth hacking. Pertama adalah mengutamakan orang yang memiliki passion di bidang tersebut dan yang kedua adalah prioritaskan untuk merekrut orang dari background engineering daripada orang marketing.

Dalam sebuah startup, ada satu hal yang lebih utama dibandingkan sekadar profit, yakni pertumbuhan. Hal ini dikarenakan jika sebuah startup sudah mengalami pertumbuhan yang cukup baik, paling tidak startup tersebut memiliki modal untuk sustain dibandingkan jika hanya fokus untuk mengejar profit.

Sebelum menjadi perusahaan raksasa di dunia, perusahaan-perusahaan seperti YouTube, Pinterest, Microsoft, hingga Dropbox juga lebih memilih fokus pada akuisisi user dibandingkan mengejar profit. Bagi perusahaan-perusahaan tersebut, fokus pada user berarti memiliki modal utama untuk mencapai tahap scale yang akhirnya berujung pada profit. Dalam tulisan akan dibahas setidaknya 3 strategi growth hacking yang bisa diterapkan untuk mengakuisisi user.


Berikan promosi gratis

Hal-hal yang sifatnya gratis bisa dipastikan akan menarik lebih banyak massa dibandingkan berbayar. Oleh karena itu, strategi ini adalah salah satu cara growth hacking yang paling banyak dipakai oleh startup-startup di seluruh dunia, termasuk Microsoft Hotmail yang pada awalnya memberikan strategi penawaran gratis bagi calon usernya. Dalam jangka waktu 6 bulan, Hotmail mendapatkan user hingga 1 juta dan membuktikan kesuksesan cara ini. Promosi gratis bisa jadi sarana growth hacking yang efisien, dengan catatan Anda memberikannya hanya pada orang-orang yang menjadi target produk Anda.

Penawaran khusus dan terbatas kepada calon user

Cara growth hacking yang tak kalah menarik adalah dengan memberikan penawaran terbatas kepada orang-orang yang ditarget menjadi user. Pemberian invitation dalam jumlah terbatas ini cukup ampuh untuk menarik lebih banyak pelanggan karena dinilai lebih eksklusif. User akan mendapatkan perasaan istimewa karena dianggap sebagai lucky person yang beruntung diberikan undangan khusus. Selain itu, penawaran dalam jumlah terbatas membuat orang akan segera mendaftarkan diri karena takut kehabisan atau ketinggalan menggunakan produk tersebut. Dalam startup yang kini berkembang besar, cara ini pernah dilakukan WhatsApp ataupun Pinterest ketika awal-awal meluncurkan produknya.

Berikan program referral

Strategi referral sebenarnya banyak dipakai, tidak hanya oleh startup di bidang digital, tetapi hampir di semua bisnis yang baru berkembang. Hal ini dikarenakan cara ini memang terbukti ampuh untuk menarik lebih banyak pelanggan. Dari mulai Uber hingga Dropbox pun pernah mencoba trik ini sebagai langkah untuk mengakuisisi user. Dropbox memilih memberikan bonus upgraded storage untuk setiap pihak yang mendaftar, baik itu dari pihak yang merefer maupun yang direfer. Dengan melakukan program referral ini, setidaknya Dropbox mampu mengakuisisi user baru sebanyak empat juta hanya dalam waktu 15 bulan. Tak jauh berbeda, Uber juga memberikan bonus kepada setiap usernya yang menggunakan kode referral dari user lain. Dengan cara ini, usernya meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan jika menggunakan cara-cara konvensional.