Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

3 Strategi Menyiapkan Dana Untuk Persiapan Puasa Dan Lebaran

Pada bulan puasa dan hari raya Lebaran umumnya orang akan mengeluarkan uang lebih besar dibanding bulan lainnya. Menurut dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Ahmad Ma’ruf, konsumsi rumah tangga selama Puasa dan Lebaran bisa meningkat hingga 45%. Ahmad memprediksi perputaran uang masyarakat Indonesia untuk sektor konsumsi selama Puasa dan Lebaran tahun 2012 sebesar Rp83 triliun. Itu hanya untuk sektor konsumsi saja (republika.co.id, 12 Agustus 2012).

Daftar pengeluaran bisa berderet seperti membeli perabotan rumah hingga mengecat rumah. Itu pengeluaran yang berkaitan dengan perbaikan di rumah. Pengeluaran lain masih banyak lagi seperti membeli baju baru, membeli tiket mudik, memperbaiki kendaraan untuk mudik, menyewa hotel dalam perjalanan, membeli kue lebaran, dan masih banyak lagi.

Meskipun sudah ada uang tunjangan hari raya (THR), bagi sebagian orang kadang dana tersebut kurang mencukupi. Padahal kalau dihitung, gaji ditambah uang THR jumlahnya dua kali penghasilan bulanan. Menurut perencana keuangan Safir Senduk, umumnya sebuah keluarga mengeluarkan sekitar 2-3 kali dari pengeluaran bulanan normal. Namun bila pengeluaran selama Puasa dan Lebaran besarannya hingga lima kali lipat, Anda harus waspada (ayahbunda.co.id, 26 Mei 2015).

Anda perlu menerapkan tips mengatur keuangan yang baik agar keuangan bisa lebih sehat. Berikut ini tiga tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga keuangan Anda saat Puasa dan Lebaran:

Menahan diri

Momen lebaran biasanya jadi ajang silaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan keluarga. Namun Anda tak perlu memaksakan diri membeli baju yang mewah, membeli barang elektronik baru, dan membawa oleh-oleh yang mahal. Menurut perencana keuangan Lisa Soemarto hal-hal seperti itu sebaiknya dihindari. Menurut Lisa, sebagian anggota masyarakat Indonesia terlalu permisif melihat pengeluaran saat Lebaran. Bahkan sebagian bertindak konsumtif dan menghamburkan uang di saat hari raya. Terlalu mengikuti kata hati dan keinginan kadang menjadi bumerang bagi Anda, karena bisa menyebabkan kerugian dalam keuangan keluarga Anda (kontan.co.id, 5 Agustus 2013).

Agar Anda terhindar dari tindakan menghamburkan uang yang tak perlu, sebaiknya Anda menahan diri terhadap pengeluaran. Misalnya Anda melihat diskon besar baju di sebuah mal, jangan lantas tergoda untuk membeli baju tersebut. Pikirkan apakah baju tersebut memang Anda perlukan atau tidak. Bila dirasa tidak perlu, tak usah membelinya.

Buat anggaran pengeluaran


Menghitung anggaran pengeluaran secara rinci perlu Anda lakukan. Hal ini bisa mengurangi risiko uang habis setelah Lebaran. Perencana keuangan Eko Endarto mengatakan perlunya membuat catatan sederhana mengenai dana yang dimiliki dan pengeluaran selama Puasa dan Lebaran. Perencanaan ini bisa Anda lakukan jauh-jauh hari misalnya sebulan sebelum Puasa. Catat dana yang Anda miliki misalnya gaji ditambah THR. Tambahkan juga misalnya tabungan yang memang sudah Anda persiapkan untuk Lebaran dan mudik (kontan.co.id, 5 Agustus 2013).

Setelah dana yang Anda miliki jelas, tuliskan rencana pengeluaran. Misalnya mulai dari anggaran belanja sepanjang puasa apakah Anda akan sering jajan berbuka di luar atau Anda bisa memasak sendiri untuk berhemat. Kemudian jika Anda berencana mudik, catat biaya tiket atau bensin kendaraan. Catat juga misalnya dana untuk menginap di hotel bila memang diperlukan. Biaya makan selama di perjalanan juga perlu Anda catat, karena jumlahnya biasanya cukup banyak.

Setelah dana terpenting seperti biaya mudik Anda catat, baru masuk ke dana berikutnya seperti uang untuk membeli baju baru, kue, dan oleh-oleh. Bila dananya terbatas, mungkin Anda bisa menghilangkan salah satunya. Misalnya saja karena Anda mudik, Anda tak perlu membeli kue untuk di rumah. Seandainya Anda memang ingin membeli kue, batasi jumlahnya.

Pencatatan pengeluaran yang rinci bisa membantu Anda untuk menghindari uang cepat habis untuk keperluan lebaran. Usahakan juga masih ada dana sisa atau dana cadangan dari total dana yang Anda punya. Semisal ada kerusakan mobil di tengah perjalanan mudik, Anda bisa menggunakan dana cadangan tersebut.

Hindari berutang

Salah satu godaan di saat Puasa dan Lebaran adalah utang. Keperluan yang banyak dan uang simpanan yang terbatas membuat orang kadang memilih jalan ini. Bahkan beberapa orang berutang lewat kartu kredit untuk keperluan Lebaran dan mudik. Menurut perencana keuangan Budi Raharjo, menggunakan kartu kredit untuk membiayai dana Lebaran adalah tindakan yang kurang bijak (kontan.co.id, 5 Agustus 2013).

Seandainya dana Anda memang terbatas, mungkin Anda harus rela memangkas dana yang nilainya besar. Misalnya saja Anda menunda mudik sampai tahun depan daripada harus berutang untuk membiayai mudik. Bila Anda menggunakan dana mudik dengan utang apalagi menggunakan kartu kredit, hal tersebut justru akan menimbulkan masalah baru bagi keuangan keluarga Anda apabila tidak ada alokasi uang untuk membayar utang tersebut sebelumnya.

Sebarkan artikel ini pada relasi Anda melalui fitur jejaring sosial. Jangan lupa bagikan juga tips mengatur keuangan untuk kebutuhan puasa dan lebaran Anda melalui kolom di bawah ini.