Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

3 Tips Perencanaan Asuransi Di Usia Produktif

Proteksi adalah salah satu bagian penting yang harus diperhitungkan dalam membuat perencanaan keuangan. Menurut praktisi asuransi Eddy K.A Berutu, tanpa asuransi yang memadai keuangan keluarga bisa berantakan akibat ada anggota keluarga terkena penyakit kritis atau kecelakaan berat sehingga mempengaruhi keuangan keluarga. [1]

Anggota Kelompok Kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk peningkatan literasi keuangan di Indonesia Rudiyanto mengatakan, dalam teori perencanaan keuangan, idealnya setiap orang harus memiliki asuransi dan investasi. Namun jika jumlah uang yang bisa disisihkan setiap bulannya terbatas, dia berpendapat sebaiknya asuransi lebih menjadi prioritas dibandingkan investasi. Pasalnya jika terjadi risiko padahal investasi baru saja dijalankan, bisa jadi nilai investasi tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan finansial keluarga.[2]

Dalam membuat perencanaan dan pemilihan jenis asuransi pada saat usia produktif dan harus menanggung nafkah bagi keluarga, ada beberapa hal yang harus Anda pertimbangkan:

Pertama, miliki asuransi sedini mungkin.

Ini terkait dengan jumlah premi yang akan Anda bayarkan. Eddy mengatakan prinsipnya asuransi jiwa sebaiknya dimiliki sejak dini. Ini karena semakin lanjut usia semakin besar pula premi yang harus dibayar untuk membayar manfaat asuransi yang sama.[3]

Kedua, proteksi dengan nilai pertanggungan yang memadai.

Uang pertanggungan  yang diberikan perusahaan asuransi menjadi faktor berharga yang harus Anda cermati. Menurut perencana keuangan Prita Ghozie, ada berbagai cara untuk mengetahui uang pertanggungan yang dibutuhkan, salah satunya menggunakan Life Value Method. Metode ini dihitung berdasarkan pendapatan Anda setahun yang dikalikan dengan lamanya pendapatan tersebut akan menopang hidup ahli waris sampai memiliki pendapatan sendiri.[4] Namun Prita mengingatkan metode ini belum menghitung besaran inflasi atas biaya, sehingga klaim asuransi jiwa masih harus ditempatkan di produk tabungan yang memberikan hasil setara kenaikan inflasi per tahun.


Ketiga, miliki asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan siapkan ahli waris.

Menurut perencana keuangan Pandji Harsanto mereka yang sudah mempunyai penghasilan sebaiknya memiliki produk asuransi jiwa. [5] Idealnya pada usia produktif menurut Rudiyanto, Anda memiliki tiga jenis asuransi yakni asuransi jiwa, kesehatan, dan penyakit kritis. Untuk ahli waris sebaiknya pasangan Anda yang menjadi ahli waris. Pandji mengatakan jangan menggunakan anak sebagai ahli waris meski dana diperuntukkan baginya. Sebaiknya pakai wali waris agar lebih mudah mengeksekusi manfaat asuransi dan menghindari kesulitan melikuidasi uang pertanggungan. Sedangkan bagi Anda yang masih lajang menurut perencana keuangan Taufik Gumulya, akan lebih baik jika Anda memilih ahli waris dari orang yang bisa dipercayai. Bisa orangtua, saudara, atau relasi terdekat lainnya.[6]

Bagikan artikel ini melalui fitur jejaring sosial dan berikan komentar serta pengalaman Anda saat memilih jenis asuransi.

 


[1] vivanews.com, 20 Oktober 2010

[2] kompas.com, 25 April 2015

[3] op cit, vivanews.com, 20 Oktober 2010

[4] zapfinance.co.id, 2 Agustus 2015

[5] kontan.co.id, 5 Maret 2012

[6] kontan.co.id, 27 Januari 2012