Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

4 Hal yang Wajib Dilakukan untuk Menjadi Digital Marketing Expert

[Foto: pixabay.com]
Untuk menjadi seorang yang expert di bidang digital marketing, tentunya diperlukan proses yang tidak mudah dan murah. Butuh proses yang cukup panjang sebelum seseorang benar-benar expert di dunia ini. Hal tersebut tidak lain karena profesi digital marketing bukan sekadar teori yang bisa dipelajari ilmunya dari diktat-diktat atau teori, melainkan juga praktik. Dalam praktiknya, dunia digital marketing sangatlah luas. Bisa jadi satu kasus dengan yang lain memiliki pendekatan yang beda, sehingga belajar menjadi suatu tuntutan yang mau tidak mau harusi dipenuhi oleh para digital marketer jika mereka ingin berkembang.

Seorang digital marketer dituntut tidak hanya bisa berpikir kritis dan mampu menguraikan serta memecahkan berbagai permasalahan. Lebih dari itu, mereka juga dituntut untuk selalu update terkait tren, dan yang tidak ketinggalan, mereka juga mampu menggunakan berbagai tools dalam kaitannya dengan teknologi yang digunakan.
Beberapa tools paling populer yang digunakan oleh para digital marketer baragkali adalah produk-produk besutan Google seperti AdWords ataupun Analytics. Penggunaan AdWords kaitannya dengan Search Engine Marketing yang populer digunakan dalam dunia bisnis digital. Sementara, Google Analytics tidak lepas penggunaannya karena mampu menghadirkan beragam data yang akurat mengenai apa yang dijalankan oleh digital marketer. Entah itu berupa informasi user, performa campaign, performa website, atau insight lain yang berkaitan dengan bisnis.

Menjadi expert di keduanya menjadi semacam tuntutan. Oleh karena itu, para digital marketer yang sudah berkecimpung di dunia digital marketing maupun mereka yang beranjak masuk ke dunia ini, perlu melakukan berbagai hal dalam kaitannya sebagai proses belajar.


1. Menimbulkan kecintaan pada apa yang dilakukan

Bekerja di dunia digital marketing bukanlah suatu pekerjaan yang ringan. Mereka mendapatkan tekanan yang luar biasa setiap harinya. Hal ini bisa dipahami mengingat marketing merupakan ujung tombak dalam sebuah bisnis. Tanpa proses marketing yang bagus, sebuah bisnis tidak akan berjalan meski produknya sangat mutakhir sekalipun. Oleh karenanya, siapapun yang terjun di dunia ini harus memiliki perasaan cinta dan passion yang mendalam. Tanpa passion, bekerja di dunia digital marketing akan terasa sangat berat dan melelahkan.

2. Ikuti berbagai kursus di internet untuk belajar dari ahlinya

Belajar menjadi satu hal wajib yang harus dilakukan para digital marketer. Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan mengikuti kursus. Entah kursus yang berbayar atau yang gratisan. Keduanya sama-sama bagus, tergantung pada bagaimana seseorang menangkap dan mengolah hasil belajar tersebut. Tujuan kursus adalah agar para digital marketer ini mendapatkan ‘mentor’ yang akan mengajari digital marketing secara utuh. Dari mulai hal-hal dasar hingga hal-hal yang rumit. Khusus AdWords dan Analytics sendiri, Google sebenarnya menyediakan berbagai program kelas online yang bisa diikuti dengan gratis. Di kelas tersebut, Anda akan dibimbing oleh para expert di bidang Analytics maupun AdWords dari Google langsung. Selain itu, Anda berkesempatan untuk melakukan diskusi dalam forum-forum di internet.

3. Banyak membaca atau melihat tutorial di internet

Setiap orang memiliki metode belajar yang berbeda-beda. Ada seseorang yang nyaman dengan bacaan, namun ada juga orang yang bosan dengan cara membaca. Orang seperti ini dapat mengakalinya dengan melihat video di YouTube atau mendengarkan Podcast yang banyak tersedia dengan gratis. Cara-cara tersebut dapat membantu Anda belajar menjadi expert dalam dunia digital marketing.

4. Praktik langsung untuk menemukan kasus yang riil

Practice makes perfect, begitu yang dibilang orang-orang. Dalam kaitannya dengan proses menjadi digital marketing expert, hal ini juga berlaku. Anda memerlukan praktik langsung untuk memahami kondisi yang riil di lapangan. Hal ini diperlukan karena kasus setiap bisnis beda-beda sehingga apa yang Anda dapatkan dalam teori-teori bisa jadi sesuai atau bahkan tidak sama sekali. Untuk sekadar pengoperasian tools, barangkali belajar dari teori sudah cukup. Namun, untuk benar-benar menjadi ahli, Anda harus berhadapan dengan kasus langsung yang menuntut pemecahan permasalahan yang beragam dengan banyak varian.