Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

5 Buku Wajib untuk Startup Founder yang Sedang Belajar Jadi Entrepreneur

[Ilustrasi: unsplash.com]
Membaca merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh pengetahuan. Melalui buku, seseorang mengetahui tentang suatu hal tanpa harus mengalaminya secara langsung. Buku memungkinkan kita untuk mengetahui isi pikiran orang lain. Buku juga memberi kita pelajaran mengenai apa saja yang harus kita hindari dan apa yang harus kita lakukan melalui pengalaman orang lain.

Oleh karena itu, bagi seorang founder, buku adalah benda yang tidak bisa dilepaskan keberadaannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain bekerja keras untuk produk yang sedang diciptakannya, founder juga harus rajin mengupgrade pengetahuan yang dimilikinya. Salah satunya adalah melalui buku.

Di dunia ini ada banyak sekali buku mengenai startup dan entrepreneur yang layak untuk dibaca. Namun, setidaknya lima judul buku ini wajib dibaca oleh para founder startup. Tak hanya untuk founder, kamu yang ingin belajar startup dan entrepreneur secara umum juga bisa untuk membacanya!

Zero to One

Buku pertama adalah Zero to One karangan Peter Thiel. Buku ini secara umum menceritakan bagaimana Peter Thiel membangun bisnis di bidang teknologi. Dalam buku ini, ia mengungkapkan bahwa ide terbaik sebuah bisnis adalah apabila ide tersebut belum banyak dieksekusi orang. Dengan kata lain, produk yang kita ciptakan adalah sesuatu yang fresh dan menjadi perintis dari produk-produk lain yang serupa.

Peter juga mengatakan bahwa yang terpenting dalam bisnis adalah bagaimana kita belajar untuk mementingkan kepentingan diri sendiri di tengah pilihan-pilihan yang cukup banyak. Peter yang dikenal sebagai Co-Founder PayPal ini juga sekaligus investor awal untuk perusahaan berkelas seperti Facebook.


The Hard Thing About Hard Things

Buku karangan Ben Horowitz ini merupakan salah satu buku yang wajib dibaca oleh setiap orang yang ingin belajar mengenai bisnis. Dalam buku ini, Ben menceritakan mengenai perjuangannya mendirikan startup. Ben berkisah mengenai masa-masa tersulitnya dalam merintis sebuah bisnis; satu hal yang akan memberi kita gambaran bahwa bisnis tidak sesederhana bikin gorengan yang begitu jadi langsung dijual.

Ben Horowitz dikenal sebagai VC. Bersama Marc Andreessen Horowitz ia juga dikenal meng-cofounder-i sebuah VC kenamaan di Silicon Valley bernama Andreessen Horowitz. Pengalamannya di bidang bisnis dituliskan dengan apik melalui buku ini. Satu hal yang pasti akan membuat kita banyak belajar mengenai apa sebenarnya startup itu.

The Lean Startup

Sedikit berbeda dengan dua buku sebelumnya, The Lean Startup karangan Eric Ries ini lebih banyak menuturkan mengenai metodologi dan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membangun startup. Pengalaman Eric Ries selama bekerja di Silicon Valley dirangkum menjadi semacam pedoman bagi siapapun yang ingin membangun bisnis di bidang teknologi. Buku ini sangat cocok dibaca, terutama bagi mereka yang ingin memutuskan membangun startup setelah sebelumnya menempuh karir di perusahaan.

Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days

Buku karangan Jake Knapp, John Zeratsky, dan Braden Kowitz ini merupakan sekumpulan tuntunan bagi para entrepreneur di seluruh dunia. Penulis yang merupakan design partner di Google Ventures sebelumnya telah menjadi konsultan dan membantu lebih dari seratus perusahaan digital untuk mendesain dan mengembangkan produk yang berguna bagi masyarakat.

Dalam buku ini, Jake dan kawan-kawan berupaya untuk memberikan metode yang menjawab bagaimana sebuah ide dapat dieksekusi serta bagaimana ide tersebut dapat diubah menjadi produk yang digunakan oleh orang lain. Buku ini semacam “tuntunan” dari para pakar di Google Ventures menggunakan pendekatan Google kepada seluruh entrepreneur yang bercita-cita membuat sebuah produk berdasarkan problem yang ingin diselesaikan.

The Alliance

Sebagai seorang founder, salah satu tantangan penting adalah bagaimana caranya merekrut talent yang kompeten dan sesuai dengan nilai startup yang ia bangun. Terlebih seperti yang kita tahu, di Indonesia terjadi semacam gap antara jumlah kebutuhan talent berkualitas dengan ketersediaan sumber daya manusia. Selain itu, isu mengenai generasi milenial yang sulit menjadi employee yang loyal juga menjadi tantangan tersendiri. Buku karangan Reid Hoffman dan dua rekannya ini menjelaskan perihal bagaimana merekrut, mengelola, dan mejaga talent terbaik yang dimiliki oleh startup. Reid sendiri dikenal sebagai Founder dari LinkedIn.