Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

5 Cara Membentuk Brand Loyalty di Kalangan Generasi Milenial

[Foto: theodysseyonline.com]
[Foto: theodysseyonline.com]
Sebagai seorang digital marketer, kita tentu paham bahwa membentuk brand loyalty bukanlah suatu pekerjaan mudah. Terlebih di kalangan generasi milenial. Karakter mereka yang cenderung dinamis menyebabkan mereka menjadi customer yang cepat bosan dan mudah berganti-ganti selera, tergantung pada trend dan gaya hidup yang sedang banyak diminati. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri, mengingat para generasi milenial ini merupakan orang-orang yang sangat potensial menjadi target pasar.

Jika kita memperhatikan, setidaknya lebih dari 50% pengguna internet saat ini adalah anak muda. Jumlah itu tentu saja diprediksikan mampu menghasilkan revenue yang cukup besar, mengingat sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang berada dalam masa produktif, alias memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang sekaligus berbelanja. Maka sebagai seorang marketer, tanggung jawab utama kita adalah berusaha memecahkan “misteri” bagaimana mencapai engagement yang maksimal dengan para generasi milenial ini.

Seorang pernah dinobatkan sabagai salah satu influencer di kalangan generasi milenial pernah menulis mengenai beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengatasi hal ini. Caroline Beaton yang juga seorang penulis ini menghabiskan banyak sekali waktunya untuk melakukan riset di kalangan anak muda. Setidaknya beberapa hal ini bisa kamu jadikan pedoman untuk membentuk brand loyalty di kalangan generasi milenial.

1. Keep it simple


Salah satu ciri paling mencolok di kalangan generasi milenial adalah sifat praktis yang melekat kuat di diri mereka. Maka, dalam hal brand pun, mereka condong pada hal-hal yang simpel dan tidak berbelit-belit. Desain, warna, bahkan hingga nama merk pun, mereka cenderung lebih menyukai hal yang simpel. Maka sebagai prinsip utama dalam branding yang perlu dilakukan adalah meminimalisir semua kerumitan. Sebab customer yang berusaha kita raih sama sekali tidak menyukai sesuatu yang kompleks.

2. Fokus pada kualitas

Generasi milenial adalah mereka yang tumbuh akrab dengan segala jenis informasi sebagai efek dari majunya dunia digital selama hidup mereka. Semua informasi, dari yang simpel hingga yang rumit telah mereka serap. Maka, bisa dikatakan generasi ini adalah mereka yang terdidik cerdas untuk memilih sesuatu.

Menggunakan gimmick sebagai senjata untuk meraih perhatian mereka adalah hal yang sia-sia. Sebab mereka sudah terbiasa membedakan mana informasi yang relevan dan tidak. Maka prinsip utama yang harus dianut adalah utamakan kualitas pada setiap produk yang kita hasilkan alih-alih gimmick belaka.

3. Jangan ragu berinvestasi pada kreativitas

Kreativitas menjadi poin yang paling dibutuhkan untuk melakukan branding di kalangan generasi milenial. Hal ini dikarenakan sifat mereka yang mudah bosan apabila ditawari sesuatu yang itu-itu saja. Sebagai seorang marketer, investasi terbesar yang harus kita lakukan adalah memupuk kreativitas. Tujuannya adalah agar tercipta inovasi-inovasi baru yang tetap setia mengikuti selera pasar sehingga dapat terus menarik perhatian dari para generasi milenial.

4. Sesuatu yang unik dan menyentuh emosi

Campaign yang menyentuh emosi memang menjadi kekuatan dari branding sejak zaman dulu kala. Hal ini juga terjadi di kalangan market generasi milenial. Namun, sebagai catatan, tipe generasi milenial juga membutuhkan sesuatu yang unik. Kombinasi dari keunikan dan brand yang menyentuh emosi akan sangat melekat pada pikiran customer generasi milenial.

5. Dekat dengan teknologi

Satu hal yang tak kalah penting dan perlu sekali untuk dijadikan catatan adalah generasi milenial adalah mereka yang sejak awal hidupnya akrab dengan teknologi. Para digital-native ini tentu saja akan sangat ter-engage dengan sesuatu yang hi-tech. Terlebih saat ini gadget semakin canggih dan itu juga menjadi salah satu gaya hidup mereka. Seorang digital marketing tentunya harus mampu mengelola hal ini untuk menciptakan brand loyalty di kalangan generasi milenial.