Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

5 Mitos Tentang Cara Mengontrol Gula Darah

Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 20 juta masyarakat Indonesia menderita penyakit yang memengaruhi kadar gula darah.[1] Kini, sudah banyak orang yang mulai berusaha mengontrol gula darah untuk menghindari risiko diabetes. Agar Anda tak keliru melakukan tips kesehatan dan cara mengontrol gula darah, setidaknya ada lima mitos tentang cara mengontrol gula darah yang harus segera diungkap kebenarannya.

Mitos 1: Hindari Konsumsi Gula

Mengontrol gula darah bukan berarti harus menghentikan konsumsi semua makanan dan minuman yang mengandung gula. Sebab, nyatanya konsumsi gula tetap dibutuhkan sebagai sumber energi bagi tubuh[2]. Hal yang harus dipahami tentang konsumsi gula adalah jenis asupan dan jumlahnya yang harus dibatasi. Anda bisa memanfaatkan sejumlah aplikasi pada smartphone untuk menghitung dan mengontrol asupan gula bagi tubuh.[3] Namun, penggunaan aplikasi biasanya hanyalah untuk sebuah gambaran umum. Anda tetap harus mengonsultasikan jumlah asupan gula bagi tubuh ke dokter maupun konsultan kesehatan Anda.

Mitos 2: Jangan Mengonsumsi Makanan Berkarbohidrat

Konsumsi makanan berkarbohidrat dapat memicu kenaikan gula darah. Tetapi, hal ini hanya terjadi jika Anda mengonsumsinya dalam jumlah banyak dan intensitas yang berlebihan.[4] Jadi, bukan berarti Anda harus menghindari asupan karbohidrat sepenuhnya. Hal yang patut Anda lakukan adalah membatasi asupan karbohidrat dan memilih jenis karbohidrat kompleks yang membuat Anda kenyang lebih lama, misalnya umbi-umbian seperti kimpul.[5] Kimpul adalah tanaman dari keluarga talas-talasan yang umbinya dapat dikonsumsi.[6]

Mitos 3: Anda Dapat Makan Daging Sepuasnya


Berbagai jenis daging seperti daging unggas atau daging hewan ternak berkaki empat memang tak banyak mengandung karbohidrat yang dapat memicu kenaikan gula darah. Aneka jenis daging tersebut lebih banyak mengandung protein. Namun, bukan berarti konsumsi daging dengan porsi banyak tidak berbahaya bagi Anda. Sebab, protein yang terkandung dalam daging mengandung lemak jenuh yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat,[7] sehingga akan mengakibatkan adanya penumpukan lemak di sekitar jaringan dan organ tubuh[8]. Penumpukan lemak ini akan menghambat kerja insulin (insulin resistance), sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat.[9]

Mitos 4: Melewatkan Waktu Makan

Apakah Anda berniat mengontrol kadar gula darah dengan melewatkan waktu makan? Melewatkan waktu makan justru akan berpotensi menaikkan kadar gula darah. Jika Anda tidak makan selama beberapa jam karena tidur atau alasan lain. Menurut peneliti, melewatkan waktu makan, misalnya sarapan, akan membuat pengelolaan glukosa oleh tubuh menjadi kurang efisien serta akan mengurangi kemampuan tubuh untuk mengubah gula menjadi energi.[10] Merencanakan pola makan untuk mengontrol gula darah lebih baik dibandingkan melewatkan waktu makan.

Mitos 5: Mengonsumsi Obat untuk Menstabilkan Gula Darah Setelah Makan

Jika Anda sudah dinyatakan mengidap diabetes dan ingin mengontrol kadar gula darah, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan beberapa jenis obat diabetes sebagai bagian perawatan diabetes.[11] Namun, hal ini bukan berarti Anda dapat makan sebanyak yang Anda inginkan lalu mengonsumsi obat untuk menstabilkan kadar gula darah.[12] Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai jenis dan jumlah asupan makanan serta obat yang perlu dikonsumsi.

Selain memahami tips di atas, melakukan cek up kesehatan dan konsultasi dengan tim medis akan membuat Anda paham kondisi kesehatan dan hal yang sebaiknya Anda lakukan untuk mengontrol kadar gula darah. Jika ingin mendapatkan informasi dini tentang risiko diabetes pada diri Anda, akses saja kalkulator diabetes di sini.