Home  »  Opinion   »  
Opinion

5 Startup Indonesia di Bidang Kesehatan

[Foto: pixabay.com]
Ihwal kesehatan masih menjadi satu problem besar di Indonesia. Tak heran jika kemudian memang banyak startup di Indonesia yang hadir sebagai solusi atas berbagai permasalahan kesehatan yang cukup kompleks di negeri ini. Startup-startup tersebut lahir dari berbagai lapisan masyarakat, dari mulai praktisi yang sebelumnya memang terjun di bidang kesehatan, hingga mahasiswa yang memiliki konsentrasi dan ketertarikan tinggi pada isu kesehatan. Hingga kini, ada puluhan aplikasi di bidang kesehatan yang bisa kamu download di PlayStore dengan gratis. Beberapa di antaranya akan diulas sebagai berikut.

1. Ovula

Ovula secara spesifik memfokuskan produknya untuk perempuan. Lebih tepatnya, Ovula merupakan sebuah aplikasi mobile tentang kehamilan. Dengan menggunakan aplikasi ini, perempuan dapat mengakses informasi seputar kehamilan dan kesehatan reproduksi secara umum menggunakan Metoda Ovulasi Billings (MOB). Aplikasi ini sendiri dari seorang founder yang juga berprofesi sebagai dokter. Ia mengaku mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan aplikasi ini setelah mendapatkan pengetahuan mengenai MOB ketika kuliah.

2. HaloDoc

HaloDoc merupakan sebuah aplikasi yang menghubungkan pasien dengan dokter. Melalui aplikasi ini, pasien dimungkinkan untuk berkonsultasi secara langsung. Seperti halnya konsultasi dengan dokter dan profesional di bidang kesehatan, aplikasi ini mengenakan tarif sekitar 60-120 ribu tergantung pada kebutuhan. Aplikasi ini dikembangkan oleh PT. Media Dokter Investama yang memang berkonsentrasi untuk membangun startup di bidang kesehatan. Sebelum sukses dengan HaloDoc, perusahaan ini telah mengembangkan dua aplikasi kesehatan lain yakni ApotikAntar dan LabConX.


3. Pasienia

Pasienia mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu startup yang unik. Startup ini berbentuk aplikasi yang bisa menjadi semacam komunitas pasien dan dokter. Melalui Pasienia, pasien dimungkinkan untuk saling berinteraksi dengan sesama pasien yang menderita penyakit serupa ataupun dengan dokter untuk berkonsultasi. Dibilang unik, sebab startup ini lahir dari kalangan mahasiswa dan juga merupakan salah satu startup yang muncul dari inkubator bisnis di kampus, yakni Innovative Academy. Sejauh ini, Pasienia tidak mengenakan tarif kepada usernya. Baik untuk penggunaan harian maupun konsultasi. Fadli, CEO Pasienia, mengatakan bahwa sejauh ini mereka memiliki beberapa sukarelawan dokter yang membantu, berbagi, dan menjawab pertanyaan dari pasien terkait dengan penyakit-penyakitnya.

4. Alodokter

Alodokter merupakan sebuah situs dan aplikasi penyedia informasi seputar kesehatan seperti jenis-jenis penyakit, obat, hingga tips gaya hidup sehat untuk usernya. Melalui aplikasi Alodokter, user dimungkinkan untuk berkonsultasi dan menanyakan keluhan-keluhannya dengan dokter secara langsung. Tak hanya sebagai percakapan dua arah, hasil tanya jawab dengan dokter ini nantinya juga akan bisa dibaca oleh orang lain sehingga Alodokter pada akhirnya juga berfungsi sebagai komunitas digital yang mempertemukan pasien dengan dokternya. Sejauh ini, Alodokter tidak mengenakan biaya untuk konsultasi kepada dokter.

5. Dokter.id

Dokter.id dulunya bernama Pilihdokter. Startup ini berganti nama setelah mendapatkan pendanaan dari RingMD sekitar tahun 2015 awal. Dokter.id menyediakan berbagai informasi dan layanan konsultasi ke dokter secara langsung. Uniknya, startup ini memiliki satu fasilitas bernama Cek Sakit Anda. Melalui fasilitas ini, pasien dimungkinkan untuk melakukan pengecekan secara online sakit yang sedang dideritanya. Dokter.id akan memandu user secara bertahap untuk memeriksa penyakit dalam tubuhnya, mulai dari mengidentifikasi bagian tubuh hingga memilih tanda atau gejala penyakit yang timbul. Hasilnya, secara otomatis Dokter.id akan memberikan identifikasi jenis penyakit yang dialami beserta penjelasan detail mengenai penyakit tersebut. Dengan mengusung tagline “dokter pribadiku” nampaknya startup ini benar-benar mampu menjadi “dokter” bagi setiap usernya.