Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

5 Strategi Growth Hacking Social Media untuk Startup

[Foto: pexels.com]
Penggunaan social media untuk usaha rintisan atau startup bukan suatu hal yang baru atau asing. Sejak kemunculannya pertama kali, social media sebenarnya berfungsi untuk berjejaring atau membentuk lingkaran sosial baru. Namun, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengguna, social media akhirnya bertransformasi menjadi sarana untuk aktivitas bisnis.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penggunaan media sosial untuk bisnis, terutama startup. Pertama, social media memiliki banyak sekali pengguna yang potensial untuk menjadi customer para pelaku bisnis. Mereka pun umumnya telah tersegmen ke dalam beberapa kategori. Hal ini pada akhirnya akan mempermudah bisnis untuk menjangkau customernya. Kedua, social media adalah platform gratis, yang mana user bisa mengaksesnya dengan bebas tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Sesuatu yang lowcost ini sangat baik untuk dimanfaatkan bagi bisnis seperti startup. Ketiga, ada banyak potensi yang dipandang muncul dari adanya social media, misalnya saja influencer, yang mana hal itu sangat bagus untuk sebuah bisnis.

Untuk mulai menggunakan social media sebagai channel untuk bisnis, satu hal yang harus dilakukan adalah membangun audience yang sesuai dengan target pasar yang kita tentukan. Umumnya, ada beberapa platform yang banyak digunakan untuk bisnis, antara lain Facebook, Twitter, ataupun LinkedIn. Beberapa hal ini adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan audience yang potensial untuk bisnis yang sedang Anda jalankan.

1. Bangun profil yang kuat dan meyakinkan di social media yang Anda pilih

Hal pertama yang wajib Anda lakukan sebelum semua proses growth hacking social ini adalah membangun sebuah profil yang kuat dan meyakinkan. Tentu saja hal ini termasuk dalam menentukan foto profil yang ingin Anda tampilkan pada audience, deskripsi bisnis yang jelas, hingga hal-hal yang secara spesifik diperlukan pada tiap-tiap social media. Misalnya saja pada Facebook, Anda mungkin akan diminta untuk menyertakan penghargaan apa saja yang telah Anda raih, kapan bisnis Anda dilahirkan, dan lain sebagainya.


Jangan lupa juga untuk membagikan beberapa post, mungkin 5-10 post ke dalam halaman yang telah selesai Anda buat. Tujuannya adalah untuk meyakinkan profil Anda sebagai sebuah bisnis yang patut untuk dipercaya. Anda dapat membagikan post mengenai ulasan bisnis Anda di surat kabar, atau hal-hal lain yang Anda pikir relevan untuk bisnis Anda itu sendiri.

Gunakan tata bahasa yang baku dan profesional. Untuk hal ini, usahakan untuk menggunakan satu ‘warna’ bahasa. Artinya, kesan itulah yang akan menjadi ciri khas untuk profil bisnis Anda selanjutnya. Jika Anda menggunakan lebih dari satu admin, usahakan ada SOP untuk setiap post yang akan Anda bagikan pada audiens.

2. Sertakan link social media Anda di dalam website

Sebuah startup umumnya memiliki paling tidak sebuah landing page yang tujuannya sebagai ‘rumah’ tempat berbagai audiens berlabuh. Anda bisa menyertakan link social media pada landing page tersebut agar audiens mudah untuk menjangkau Anda lebih dekat. Hal ini juga berlaku apabila produk utama Anda adalah website itu sendiri. Anda bisa menggunakan badge bawaan dari media sosial atau membuatnya sesuai dengan design Anda sendiri.

3. Sertakan link social media pada email signature

Prinsipnya hampir sama dengan penyertaan social media di website, yakni untuk menjaring audiens dari email ke dalam social media channel yang telah Anda buat. Anda bisa menggunakan bantuan tool WiseStamp untuk membuat social media signature yang berkelas dan profesional.

4. Gunakan hastag atau follow para user yang potensial

Jika Anda menggunakan Twitter sebagai social media channel, penggunaan hastag mungkin bisa Anda coba. Tujuan hastag di sini adalah agar terjadi engagement yang cukup tinggi antara akun bisnis Anda dengan audiens. Selain itu, Twitter memungkinkan usernya untuk memfollow hingga lima ribu user. Anda bisa memanfaatkan fasilitas ini dengan memfollow dan berinteraksi dengan user yang Anda anggap potensial.

5. Berpartisipasi di grup

Baik Facebook maupun LinkedIn, masing-masing memiliki fitur grup yang bisa Anda akses dengan mudah. Anda bisa menggunakan akun bisnis Anda untuk turut berpartisipasi ke dalam grup-grup tersebut. Tentunya, Anda harus memastikan grup yang Anda pilih sesuai dengan target customer bisnis Anda.

Selain kelima cara tersebut, Anda bisa juga menggunakan fasilitas ads yang tersedia baik di Twitter maupun Facebook. Namun, cara itu bisa jadi jalan terakhir yang Anda tempuh untuk meminimalis budget. Selamat mencoba!