Di zaman serba digital, password menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan. Betapa tidak, password bisa memastikan supaya akun dan data yang kita miliki tidak bocor oleh orang dekat atau peretas sekalipun. Semakin sulit kombinasi password, semakin aman pula login kita. Nah saking rumitnya kombinasi password yang dibuat, terkadang membuat pengguna justru lupa dengan sandinya sendiri.
Hal tersebut nyatanya disadari oleh perusahaan teknologi. Mereka mencoba menggantikan password dengan teknologi lain yang lebih mudah. Salah satunya adalah penggunaan sidik jari sebagai identitas pengenal seseorang saat mengakses ponsel. Selain sidik jari, ada berbagai hal lain yang bisa digunakan sebagai pengganti password.
Dilansir dari laman Business Insider, berikut ini adalah lima teknologi yang dikembangkan perusahaan untuk menggantikan keberadaan password.
Pengenalan Detak Jantung
Sama seperti sidik jari, detak jantung setiap manusia pun berbeda satu sama lain. Fakta ini membuat detak jantung bisa memverifikasi identitas seseorang melalui pendeteksi electrocardiogram (EKG) yang tepat.
Salah satu perangkat yang sudah menerapkan ide ini adalah Nymi Band, sebuah wearable yang memonitor detak jantung pemakainya untuk melakukan autentikasi. Dengan teknologi ini, pengguna tidak perlu mengetikkan password ke komputer. Hanya dengan duduk di samping komputer menggunakan gelang Nymi, komputer pun akan terbuka.
Pengenalan Wajah
Sebetulnya, ide ini sudah cukup populer. Beberapa perusahaan pun sudah menguji coba teknologi ini. Perangkat digunakan untuk memotret wajah pengguna dan dengan teknologi pengenalan wajah, dapat dilihat kecocokan antara wajah yang dipindai dengan data yang disimpan perangkat.
Teknologi ini sudah diterapkan oleh ponsel-ponsel Android, yakni saat ponsel mengenali wajah, kunci bakal terbuka. Sementara, Apple sebelumnya sudah memperoleh paten untuk ide ini. Perusahaan lainnya, Mastercard sudah memungkinkan pelanggan menggunakan biometrik wajah untuk melakukan autentikasi pembayaran.
Selain itu, HSBC juga menawarkan verifikasi selfie pada nasabah saat mereka melakukan pemeriksaan identitas ketika seseorang membuat rekening bank baru. HSBC membiarkan nasabah mengambil foto diri mereka menggunakan smartphone mereka dan membandingkannya dengan foto yang ada pada passport atau SIM mereka.
Pemindaian Iris
Dalam film ber-genre spionase, kita sudah biasa melihat adegan seorang agen rahasia berjalan menuju pintu masuk sebuah ruang rahasia yang dilengkapi teknologi tinggi. Sebelum membukanya, sang agen harus mendekatkan mukanya ke alat pemindai mata. Setelah itu, pintu pun terbuka.
*Iris atau disebut juga “selaput pelangi” adalah daerah berbentuk gelang pada mata yang dibatasi oleh pupil dan sklera (bagian putih dari mata).
Jika teknologi ini awalnya hanya sebuah imajinasi yang ditampilkan dalam film-film, namun dengan teknologi yang kian maju, kini alat pemindai retina dan iris sebagai pengidentifikasi seseorang bukan khayalan lagi. Ya, iris bisa menjadi tanda pengenalan seseorang.
Sebagai informasi, iris mata manusia memiliki warna-warni berbeda yang mengelilingi pupil. Bisa dibilang, iris merupakan bagian unik yang berbeda pada tiap orang. Salah satu perusahaan yang mengusung teknologi ini adalah Samsung Galaxy Note 7.
Pengenalan Suara
Semakin banyak perusahaan yang saat ini menggunakan perangkat lunak pengenalan suara. Teknologi ini mereka gunakan sebagai alternatif untuk mengautentikasi pelanggan mereka. Salah satu perusahaan yang menerapkannya adalah Bank HSBC. Dimana, teknologi ini memungkinkan pelanggan untuk login ke akun menggunakan pengenalan suara.
Pembaca Bibir
Kabarnya, sebuah tim ilmuwan di Hong Kong Baptish University sudah menciptakan software pemindai bibir. Teknologi ini mampu membaca bagaimana seseorang mengucapkan kata-kata tertentu. Metode ini bisa dikatakan sangat ampuh. Kendati ada orang yang mengetahui password Anda tetapi tidak dibarengi dengan Anda mengucap password tersebut, maka tidak akan bisa berlanjut.