Jadi, dengan fitur ini AdBlock Plus akan memperbolehkan iklan-iklan yang telah masuk “whitelist” untuk ditampilkan pada browser penggunanya. Sistem yang dinamakan Acceptable Ads ini memungkinkan pemilik website dan adminnya untuk memilih beberapa iklan yang telah masuk “whitelist” untuk ditampilkan pada browser pengguna Adblock Plus. Tentunya, bagi mereka ini lebih baik daripada tidak menampilkan iklan sama sekali. Maka, ketika pengguna Adblock Plus membuka halaman situs tersebut, mereka hanya akan melihat iklan-iklan yang telah terpilih. Dengan program ini, Adblock Plus akan meraih 6 persen dari pendapatan iklan tersebut.
Hal ini merupakan kabar baik bagi situs-situs yang ingin meraih pendapatan dengan menempatkan iklan pada situs mereka. Namun, hal ini tentunya sangat mengecewakan bagi orang-orang yang meamang menggunakan Adblock Plus demi memblokir iklan-iklan. Benar saja, banyak sekali pengguna Adblock Plus yang meluapkan kekecewaannya di Twitter maupun website resmi Adblock Plus. Bahkan, tidak sedikit pengguna yang kecewa ini menyarankan pada pengguna Adblock Plus lain untuk beralih pada software ad-block lainnya.
Dalam pernyataannya, Till Daida, salah satu co-founder Adblock Plus menjelaskan:
“Pada saat ini terdapat dua ekosistem konsumen online: yang pertama berisi orang-orang yang memblokir iklan yang mengganggu dan kelompok kedua berisi orang-orang [sama sekali] tidak memblokir iklan. Fitur Acceptable Ads ini memungkinkan pemilik website untuk menjangkau kelompok pertama tanpa mengubah cara mereka menjangkau kelompok kedua.”
Adblock plus mengatakan bahwa mereka akan tetap memberikan opsi untuk mematikan fitur Acceptable Ads ini. Namun mereka menekankan bahwa lebih dari 90 persen pengguna Adblock Plus mengizinkan munculnya iklan-iklan yang berguna dan tidak mengganggu pada website favorit mereka.