Home  »  News   »  
News

Apple Akan Terapkan Pemindaian Wajah 3D untuk Membuka Kunci iPhone

[Foto: Shutterstock/ymgerman]
Apple Inc. sedang mengembangkan sebuah fitur yang memungkinkan pengguna smartphone-nya membuka kunci menggunakan wajah, alih-alih sidik jari.

Untuk iPhone yang didesain ulang ini—yang akan mulai dijual akhir tahun ini—Apple menguji sistem keamanan yang memungkinkan pengguna masuk, melakukan pembayaran, dan meluncurkan aplikasi dengan memindai wajah mereka. Beberapa orang yang meminta identitasnya untuk dirahasiakan menginformasikan, fitur baru ini didukung oleh sensor 3-D terbaru. Perusahaan juga sedang menguji pemindaian mata untuk melengkapi sistem tersebut.

Kecepatan dan akurasi sensor adalah titik fokus dari fitur yang bisa memindai wajah pengguna dan membuka kunci iPhone dalam beberapa ratus milidetik ini. Fitur ini dirancang untuk bekerja bahkan jika iPhone tergeletak di atas meja, tidak hanya ketika perangkat tersebut didekatkan dengan wajah. Fitur ini masih diuji dan mungkin tidak akan muncul pada perangkat terbaru. Namun, fitur ini akan segera diwujudkan untuk mengganti pemindai sidik jari Touch ID. Hingga saat ini, juru bicara Apple menolak berkomentar.

Dalam pengujian yang dilakukan Apple, mereka menemukan bahwa untuk mewujudkan fitur membuka kunci dengan wajah, mereka membutuhkan lebih banuak data daripada pemindaian sidik jari. Hal ini membuat sistem pemindai wajah lebih aman daripada sistem Touch ID. Apple memperkenalkan Touch ID pada tahun 2013 pada iPhone 5s untuk membuka kunci ponsel, dan setahun kemudian menambahkan aspek keamanan untuk mengautentikasi pembayaran dan masuk ke aplikasi.

Apple bukan pabrikan yang pertama menggunakan berbagai bentuk otentikasi biometrik. Di ponsel terbarunya, Samsung menyertakan pemindai iris yang memungkinkan pengguna membuka kunci ponsel mereka dan melakukan pembayaran dengan memindai mata mereka.

Namun fitur Samsung pada smartphone Galaxy S8 mendapatkan ulasan buruk karena pengguna dapat mengelabui sensor dengan foto wajah dan mata seseorang. Sensor Apple memiliki persepsi kedalaman 3-D, yang berarti sistem ini cenderung tidak dapat tertipu oleh gambar 2-D. Analis di JPMorgan Chase & Co dan perusahaan lainnya mengatakan awal tahun ini bahwa sensor 3-D kemungkinan akan disertakan dalam iPhone berikutnya.


Debut iPhone baru musim gugur ini akan membawa beberapa inovasi terbesar dari raksasa teknologi tersebut. Apple meluncurkan iPhone 7 dan iPhone 7 Plus pada musim gugur yang lalu, dengan fokus pada upgrade kamera, kecepatan dan kinerja smartphone, dan menggunakan desain yang sama seperti iPhone 6s  (yang serupa dengan iPhone 6 di tahun 2014, namun dengan layar yang lebih sensitif terhadap tekanan). IPhone menghasilkan hampir dua pertiga penjualan Apple, dan telah menjadi produk utama dibandingkan produk lain seperti Apple Watch, Apple TV, dan HomePod baru.

Selain fitur face-unlock, Apple juga sedang menguji prototipe iPhone generasi mendatang yang menyertakan chip khusus untuk memproses sistem kecerdasan buatan yang dapat menampilkan konten pada frame rate yang lebih tinggi.

Chip AI ini secara internal disebut Apple Neural Engine dan akan memperbaiki masa pakai baterai dengan menangani tugas seperti pengenalan gambar dan typing suggestions. Layar yang sedang diuji ini lebih cepat dan memiliki tampilan sama dengan tampilan ProMotion di tablet iPad terbaru Apple.

Untuk memperingati satu dekade produk iPhone, Apple juga sedang menguji casing kaca baru, dengan tepi baja, dan tampilan lebih besar yang sesuai dengan keseluruhan bodi yang lebih kecil. Ponsel baru ini akan memiliki kaca di bagian depan dan belakang yang melengkung di tepinya. Antara kaca depan dan belakang ada bingkai stainless steel yang menampung kontrol daya dan volume, menurut laporan tersebut.

Pada iPhone terbaru itu, kaca depan dan belakang terlihat menyambung, karena bingkai baja yang sangat tipis disekitarnya. Satu-satunya pembatas pada tampilan frame-less tersebut adalah kaca yang dipotong untuk earpiece, kamera depan, dan sensor pengenal wajah.

iPhone yang didesain ulang tersebut akan menggunakan layar OLED, yang mereproduksi warna lebih tajam, sementara perusahaan juga merencanakan untuk menerapkan update atas iPhone 7 dan iPhone 7 Plus yang masih menyertakan layar LCD standar.

Sensor 3-D baru sedang diuji untuk versi OLED. Ketiga ponsel tersebut akan memiliki prosesor yang lebih cepat dan efisien berdasarkan proses produksi 10 nanometer, kata orang dalam Apple. Namun smartphone non-OLED akan lebih mudah ditemukan daripada iPhone yang telah diperbaharui saat diluncurkan karena kendala pasokan.

Bagian depan iPhone yang diperbaharui ini memiliki tampilan frame-less, dan akan secara fisik berukuran sama besar dengan iPhone 7, namun layarnya kira-kira seukuran iPhone 7 Plus yang lebih besar. Perangkat baru ini akan memiliki bezel yang lebih ramping di sekitar layar dan menghilangkan tombol home fisik yang digantikan oleh tombol berbasis perangkat lunak virtual. Apple menghadapi tantangan untuk mengintegrasikan pemindai sidik jari Touch ID ke layar baru ini, namun perusahaan tersebut juga menguji metode keamanan tambahan, seperti fitur swipe di bagian tengah layar untuk mengaktifkan perangkat, menggantikan tombol home fisik.