Home  »  News   »  
News

AS Ajukan Fitur “Driver Mode” Pada Smartphone Untuk Kurangi Angka Kecelakaan Lalu Lintas

[Foto: wikihow.com]
Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan karena penggunaan smartphone pada saat berkendara sudah sangat sering terjadi. Penyebab kecelakaannya sendiri beragam: mulai dari mengendarai mobil sambil selfie, sampai bermain Pokemon GO saat mengemudikan motor. Bahkan, tidak jarang kecelakaan semacam itu memakan korban jiwa. Pemerintah sendiri bisa dibilang sudah begitu gencar dalam mengingatkan warganya agar tidak memainkan ponsel ketika sedang mengemudi. Sayangnya, hal itu nampaknya masih belum cukup untuk menyadarkan orang-orang.


US National Highway Traffic Safety Administration (NTHSA) atau Administrasi Keamanan Lalu Lintas Amerika Serikat kabarnya telah mengajukan fitur “driver mode” untuk smartphone yang dapat mencegah pengemudi untuk menggunakan ponsel mereka saat berkendara. Menurut laporan, Driver Mode ini akan memblokir aplikasi-aplikasi tertentu pada smartphone ketika penggunanya sedang mengendarai kendaraan. Meskipun begitu, beberapa aplikasi untuk menavigasi jalan atau untuk mendengarkan musik akan tetap bisa digunakan seperti biasa.

Driver mode ini hampir serupa dengan Airplane Mode yang sudah terdapat pada mayoritas smartphone, meskipun batasannya tidak akan sebanyak Airplane Mode. Pada Driver Mode, jalur komunikasi tidak akan sepenuhnya dimatikan. Yang jelas, Driver Mode akan mengunci aplikasi media sosial seperti Twitter atau Facebook. Ia juga akan membuat pengguna tidak bisa mengakses gambar maupun video yang bisa mengalihkan perhatian. Akses terhadap aplikasi pesan atau email juga akan dibatasi. Pengguna hanya dapat melihat sebuah interface yang sederhana untuk membatasi penggunaan smartphone.

NHTSA menyarankan kepada produsen ponsel untuk menambahkan fitur Driver Mode ini dan juga meminta mereka untuk mengembangkan teknologi yang mampu mendeteksi apakah pengguna tersebut adalah supir maupun penumpang. Memang tidak ada kewajiban bagi produsen ponsel untuk memenuhi permintaan tersebut, namun diharapkan adanya fitur tersebut dapat mengurangi kecelakaan yang terjadi karena penggunaan smartphone saat mengemudi.