Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

ASI Tidak Keluar. Bagaimana Cara Mengatasinya?

Halo Dokter,

Saya ingin bertanya. Apa faktor penyebab ASI tidak keluar dan bagaimana cara mengatasinya? Jika ASI tidak keluar sama sekali, bolehkah bayi baru lahir diberi susu formula? Mohon petunjuk dan penjelasannya.

Terima kasih,

Selly Resilia

 

Jawaban:

Dear Ibu Selly,

Payudara ibu akan menyesuaikan produksinya dengan kebutuhan bayi. Di sinilah hukum demand dan supply berlaku. Semakin sering dan banyak ibu menyusui, akan semakin banyak pula produksi ASI ibu.

Namun produksi ASI ini dapat berkurang sementara jika frekuensi menyusui berkurang. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kelelahan, ibu sakit, puting lecet, atau pelekatan yang kurang benar dari bayi. Beberapa obat juga dapat mengurangi produksi ASI, begitu pula dengan kondisi kekurangan gizi yang dialami oleh ibu. 

Pada sedikit wanita, produksi ASI yang kurang dapat dipicu oleh kelainan hormon tertentu seperti tiroid. Pada sebagian wanita dengan riwayat operasi payudara, produksi ASI juga dapat berkurang jika prosedur tersebut merusak kelenjar penghasil susu atau salurannya.

Pada kasus Anda yang merasa kurang cukup produksi ASI, Anda sebaiknya mengevaluasi kembali. Apakah benar produksi ASI Anda tidak mencukupi kebutuhan bayi? Sebagian ibu mengukur kecukupan ASI dengan penuhnya hasil pompaan ASI. Tentu saja, bila Anda tidak terbiasa memompa setelah menyusui, ASI bisa saja tidak keluar — namun bila tumbuh kembang bayi Anda baik, berarti sebenarnya produksi ASI Anda sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Ingat, produksi ASI mengikuti hukum demand and supply. Jadi, cermati kembali tumbuh kembang bayi Anda.  


Bayi baru boleh dipertimbangkan untuk diberikan susu formula apabila tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan atau ada indikasi medis, seperti galaktosemia (penyakit yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam mencerna galaktosa, gula sederhana yang merupakan komponen pembentuk laktosa), maple syrup urine disease (penyakit yang membuat tubuh tidak dapat mencerna jenis protein leusin, isoleusin, dan valine), serta bayi prematur sehingga ia memerlukan kalori, lemak, dan protein lebih banyak dari bayi cukup bulan.

Jika bayi Anda tidak memiliki masalah di atas, sebaiknya tetap usahakan untuk menyusuinya dengan ASI.

Perlu diketahui, apabila Anda memberikan tambahan susu formula pada bayi yang cukup bulan dan sehat (karena merasa ASI Anda belum keluar atau kurang), hal tersebut malah akan mengganggu produksi ASI serta menghambat suksesnya menyusui pada kemudian hari.

Selain itu, bayi yang diberi susu formula akan cenderung malas untuk menyusu sehingga pengosongan payudara menjadi tidak baik. Akibatnya payudara menjadi bengkak sehingga ibu menjadi kesakitan, dan produksi ASI menjadi kurang.

Untuk mengetahui manfaat lainnya dari menyusui, silakan baca artikel ini.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

 

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini