Ada dua pilihan yang bisa diambil agar pendidikan anak bisa terjamin: asuransi atau tabungan. Namun banyak orang tua bingung untuk memilih asuransi pendidikan ataukah tabungan pendidikan, karena tidak tahu perbedaan antara keduanya. Apakah Anda salah satu di antaranya?
Seperti halnya asuransi kesehatan, asuransi pendidikan digunakan sebagai alat proteksi apabila terjadi sesuatu di kemudian hari. Pemilik asuransi diharuskan membayar premi dalam jumlah serta waktu tertentu sesuai pilihan yang telah diambil.
Keuntungannya, pemilik asuransi akan mendapatkan dana segar saat anak memasuki jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan Universitas. Dana asuransi pun akan tetap diberikan seandainya pemilik asuransi wafat, tanpa perlu membayar premi lagi. Namun dana yang diberikan kepada ahli waris sejumlah dana yang telah diperoleh.
Jika dana asuransi diambil sebelum waktunya, maka nasabah akan dikenakan penalti sesuai dengan perjanjian yang disetujui kedua belah pihak. Pada asuransi, bunga bisa berkisar antara 15% hingga 20%. Dalam jangka waktu yang pendek, dana simpanan akan memberikan jaminan hasil yang signifikan.
Sedangkan tabungan pendidikan adalah pilihan yang paling populer di masyarakat, karena prosesnya dianggap paling mudah. Anda hanya perlu membuat rekening di bank dan menyimpan sejumlah dana dengan bunga berkisar 1 2% serta potongan pajak 15% hingga 20%.
Keuntungan dari menabung ialah tidak terikat waktu. Anda bisa menarik dana kapan saja seperti kebutuhan uang pangkal, SPP, atau les anak. Cara ini cocok bagi nasabah yang ingin menyimpan uang dalam jangka waktu tiga hingga lima tahun. Kelemahannya, dana tabungan tidak bisa sepadan inflasi biaya pendidikan.
Sekarang Anda sudah bisa mengetahui perbedaan antara asuransi pendidikan dengan tabungan. Tinggal memilah-milah mana yang baik untuk sang buah hati. Untuk membantu Anda memilih mana seberapa besar dana yang harus disisihkan untuk biaya sekolah anak, silakan hitung di sini.