Home  »  News   »  
News

Australia Berencana Gunakan Drone untuk Kirimkan Suplai Medis

[Foto: mashable.com]
Australia tengah mengusahakan sebuah proyek kemanusiaan bernama “Angel Drone project,” yang bertujuan untuk memanfaatkan drone untuk mengirimkan suplai medis termasuk donor organ tubuh, darah, dan sampel biopsi kepada pasien yang berada di daerah pelosok atau di daerah kota dengan lalu lintas padat.

Proyek ini direalisasikan oleh Australian RPS Consortium (ARC), sebuah konsorsium yang terdiri dari delapan kelompok yang bergerak di bidang hardware, keamana, dan regulasi drone. Presiden kelompok ARC, Ron Bartsch, menyatakan bahwa mereka juga telah mengembangkan medi-drone yang dilengkapi dengan inkubator di dalamnya untuk memastikan agar darah yang dikirimkan itu berada dalam kondisi yang tepat, dengan suhu yang tepat pula.


Ahli bedah otak ternama, Charles Teo, dipilih sebagai ambassador untuk proyek ini. Dalam pernyataannya, ia menjelaskan: “Meskipun drone sudah banyak digunakan di berbagai industri seperti pertambangan, dan sayangnya [digunakan juga] pada perang, sekarang sudah waktunya untuk menggunakan teknologi ini demi kesejahteraan dan kebaikan umat manusia.” Ia juga melihat adanya potensi untuk menggunakan drone dalam berbagai kegiatan positif di Australia, namun terkadang hal tersebut terhalang oleh regulasi pemerintah terkait drone. Menurutnya, jika regulasi yang ada sudah mendukung, kelak mereka dapat mengirimkan lebih banyak hal—mulai dari jaringan tubuh manusia, organ tubuh manusia, bahkan manusia itu sendiri—dengan menggunakan drone. Teo mengatakan bahwa layanan ini diperkirakan sudah mulai beroperasi pada tahun depan. Sementara itu, layanan ini rencananya akan mulai diuji coba pada akhir tahun ini.

Australia bukanlah negara pertama yang memiliki inisiatif untuk mengirimkan suplai medis dengan menggunakan drone. Sebelumnya, pemerintahan Rwanda sudah lebih dulu mengoperasikan drone untuk mengirimkan pasokan darah dan vaksin ke daerah-daerah pelosok.