Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Autodebet: Cara Mudah Untuk Mulai Investasi Startup

Bak bunga, bisnis startup sedang mekar-mekarnya di Indonesia dan akan terus berkembang. Selain jumlah startup yang mendapat investor semakin meningkat, nilai investasi bisnis startup pun makin besar. Bahkan ada startup yang berhasil meraih investasi hingga Rp 1,3 triliun. Jumlah tersebut tentu sangat menggiurkan. Tak heran banyak orang yang mulai tertarik ke bisnis startup. Kalau Anda salah satunya, mulailah menyiapkan dananya dari sekarang. 
 
Sebenarnya modal untuk memulai bisnis startup relatif kecil. Yang mahal adalah dana untuk membesarkannya. Apalagi saat ini ada metode lean startup yang memungkinkan Anda bisa memvalidasi ide secepat mungkin dengan ongkos yang sangat minimal. 
 

Manfaatkan Fitur Autodebet Untuk Investasi Startup

 
Bila Anda sudah memiliki ide untuk investasi startup, Anda bisa mulai menyisihkan dana dari tabungan untuk mewujudkan ide Anda. Cara ini memang menuntut kedisiplinan, karena Anda harus mengambil sebagian dana dari rekening tabungan setiap bulan, lalu menyimpannya di tabungan lain. Bisa saja, kan, Anda lupa. Atau Anda tiba-tiba sudah menggunakan dana untuk investasi startup tersebut bagi kebutuhan lain.
 
Agar Anda tak perlu pusing dalam menyisihkan dana untuk memulai investasi startup, gunakan fitur autodebet dari tabungan Anda. Beberapa bank sudah memiliki fitur ini. Biasanya dana yang disisihkan disimpan di bank yang sama dengan rekening dan jenis tabungan yang berbeda.
 
Sistem autodebet tersebut membantu Anda dalam mengelola keuangan dengan baik dan terencana. Umumnya besarnya dana yang didebet dan disetorkan ke tabungan perencanaan ditentukan oleh Anda, tentu ada jumlah minimal untuk setoran tersebut. Anda juga bisa menambah lagi dana di luar setoran bulanan. Yang perlu Anda pastikan adalah ketersediaan dana yang cukup di tabungan utama Anda.
 
Beberapa bank, misalnya Bank Mandiri, bahkan menyediakan fasilitas asuransi gratis untuk tabungan rencana tersebut. Jika terjadi ketidakmampuan total tetap atau Anda meninggal dunia, maka pihak asuransi yang akan meneruskan setoran rutin bulanan Anda hingga akhir jangka waktu yang diinginkan. Tentu saja jumlah setoran yang disetorkan ini ada jumlah maksimalnya. Bank Mandiri juga memberikan gratis biaya administrasi dan menawarkan bunga yang lebih tinggi dari tabungan biasa.
 
 

Kebutuhan Biaya Memulai Investasi Startup


 
Tidak ada metode universal untuk memperkirakan biaya startup Anda. Beberapa bisnis dapat dimulai dengan anggaran yang lebih kecil, sementara yang lain mungkin memerlukan investasi yang cukup besar dalam persediaan atau peralatan.
 
Untuk menentukan berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk memulai, Anda harus memperkirakan biaya melakukan bisnis untuk satu bulan pertama. Beberapa biaya tersebut akan menjadi biaya tahunan, seperti domain, hosting, atau ruang kerja. Beberapa biaya lainnya merupakan biaya berkelanjutan setiap bulan, seperti biaya utilitas. Pertimbangkan juga biaya-biaya mendaftarkan aplikasi ke iTunes, Google Play, dan sebagainya, bila diperlukan.
 
Pendiri Ohdio dan Wooz.in, Ario Tamat berpendapat, paling utama untuk sebuah startup adalah sumber daya manusia. Ini bisa dibiayai dari tabungan rencana Anda tadi. Harus dihitung paling tidak untuk satu tahun ke depan bekerja.
 
Jadi hitung baik-baik biaya awal pendirian startup sambil Anda mulai menyisihkan dana untuk investasi startup. Berikan jangka waktu yang rasional untuk investasi startup tersebut sambil Anda mempersiapkan dengan matang bisnis startup Anda.