Menurut keterangan resmi Apple, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk membuat video yang menarik untuk dibagikan kepada teman-teman atau keluarga melalui aplikasi pesan singkat, Instagram, Facebook dan jejaring sosial lainnya.
Seperti dilansir dari TechCrunch, pada hari Selasa, 11 April 2017, sehari setelah debutnya, Clip berhasil naik ke nomor 28 paling banyak diunduh di App Store, namun posisinya masih belum naik lagi. Sementara, aplikasi Music Memo dari Apple yang khusus dirancang untuk para musisi, naik ke posisi 29 di hari yang sama. Padahal, aplikasi tersebut tidak menargetkan pengguna pada umumnya.
Sebagai catatan, Music Memos tadinya tidak ada dalam daftar Top Overall Charts, karena App Annie tidak menelusuri aplikasi yang peringkatnya di bawah ranking 1750. Namun menurut data dua perusahaan analis,App Annie dan Sensor Tower, Clips sebetulnya telah mengalahkan Music Memos dalam hal pengunduhan, bukan ranking.
Titik perbandingan lain untuk Clips adalah Layout yang dikembangkan oleh Instagram. Bila Clips fokus pada video dan Layout fokus pada foto, kedua aplikasi secara umum bergerak dalam domain penyuntingan media dengan tujuan untuk membagikannya di media sosial.
Menurut App Annie, selama empat hari sejak peluncurkan Clips, aplikasi tersebut berada pada peringkat lima atau enam pada kategori “Photo & Video” di App Store, sementara Layout berada di posisi antara 17 hingga 35, pernah mencapai 80, pada hari-hari pertama setelah dirilis.
Sayangnya, Clips kurang begitu berhasi di pasar AS. Pada akhir minggu setelah aplikasi tersebut diluncurkan—yang seharusnya menjadi waktu terbaik bagi aplikasi baru karena pengguna yang penasaran akan melihatnya di daftar aplikasi terbaru Apple—jumlah unduhan Clips malah merosot. Pada haru Sabtu, aplikasi tersebut berada di posisi 39, lalu di hari Minggu 40, dan kemarin berada di posisi 53.
Memang, ranking di pasar AS tidak mewakili keseluruhan kinerja, karena Clips tersedia untuk pengguna di seluruh dunia. Namun dalam kasus ini, seperempat dari total pengguna yang mengunduh aplikasi tersebut berasal dari AS. Karena itulah, kinerjanya di negeri Paman Sam sangat penting.
Menurut App Annie, sejauh ini, AS adalah pasar terbesar yang mengunduh Clips (sekitar 25%), diikuti oleh China (16%) dengan Jepang, Rusia, dan Hong Kong masuk daftar lima besar.
Walaupun Clips merupakan aplikasi besutan Apple, kesuksesan dan kegagalannya akan ditentukan oleh kemampuannya, apakah mampu memenuhi kebutuhan pengguna yang ingin berbagi dan menjalin hubungan di media sosial.
“Pengguna pada umumnya belum menyadari adanya aplikasi ini,” kata Danielle Levitas, senior vice president research and professional services di App Annie. “Mereka akan mulai menyadarinya ketika orang-orang mulai berbagi video di Facebook, Instagram, atau WeChat.”
Untuk dicatat, Clips tidak memiliki platform media sosial sendiri, jadi aplikasi tersebut membagikan video ke medsos-medsos lainnya.
“Pertanyaan untuk Apple bukan hanya dari sisi jumlah pengunduhan—yang tentu saja penting untuk aplikasi baru—namun juga apa yang bisa ditawarkan untuk pengguna dalam membangun jaringan,” kata Levitas.
Hal itu tentu berkaitan dengan kemampuan Apple mendorong agar aplikasi tersebut ada di ponsel pengguna. Pada lingkup ini, Apple memiliki satu keuntungan: mereka memiliki platform-nya. Dengan menguasai 42 persen pasar perangkat pintar di AS, dan dengan adanya App Store sebagai satu-satunya tempat pengguna mendapatkan aplikasi mobile mereka, Apple bisa mempromosikannya secara besar-besaran jika mau. Dan mereka telah melakukannya.
Perusahaan tersebut telah menempatkan Clips di iklan banner, baik di homepage ataupun di kategori “Photo & Video” di App Store. Apple juga telah menempatkan Clips di peringkat pertama daftar “New apps we love.”