Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Belajar Investasi Saham Modal Minim

Tekad bulat Anda untuk berinvestasi jangan terhalang oleh modal yang minim. Terlebih bila Anda masih pemula. Anggaplah modal awal yang minim adalah sarana untuk belajar investasi. Karena untuk mendapat keuntungan yang signifikan Anda harus bisa berhati-hati dalam memprediksi pasar. 
 
Cara belajar investasi dana minim, misalnya dengan modal Rp 100 ribu, bisa Anda maksimalkan dengan coba menanamkannya di reksadana saham. Dibanding jenis reksadana lainnya, reksadana saham termasuk jenis investasi dengan risiko paling tinggi. Namun risiko tersebut sebanding dengan return-nya. Imbal hasil dari reksadana saham paling tinggi dibandinkan dengan jenis reksadana lainnya. Inilah mengapa reksadana saham menggiurkan bagi banyak orang.
 
Uang Rp 100 ribu memang memerlukan waktu lama untuk mendapatkan keuntungan yang berarti. Namun paling tidak, dengan uang tersebut Anda bisa mempelajari mekanisme bisnis melalui reksadana saham. Begitu Anda sudah mendapat gambaran pastinya, baru Anda bermain saham dengan lebih serius untuk investasi saham.
 
 

Pelajari Belajar Investasi Saham


 
Setelah Anda memutuskan menanamkan dana Anda di reksadana saham, Anda bisa menggunakan jasa manajer investasi untuk mengelola saham. Namun sebaiknya Anda juga tahu cara kerja investasi reksadana saham. Dengan begitu Anda bisa mempelajari strategi investasi saham reksadana secara lebih efektif. 
 
Butuh waktu lama untuk menguasai investasi saham. Ini karena harga saham bergerak naik turun dengan cepat. Anda perlu bisa membaca situasi dan memprediksi dengan cermat. Namun pada dasarnya prinsip jual beli saham itu sangat sederhana. Belilah saham saat harga saham turun, dan jual saham saat harganya naik. Tetapi karena naik turun harga saham cepat, maka investasi saham menjadi riskan. Salah memprediksi, uang Anda bisa melayang.
 
Dalam situasi pergerakan saham yang cepat tersebut, faktor intuisi sangat penting. Intuisi untuk membaca pergerakan saham tersebut bisa diasah dengan belajar dan menimba pengalaman. Sedikit demi sedikit Anda sebagai pemula akan semakin awas dengan naik turunnya harga saham dan paham kapan harus membeli maupun menjual saham.
 
Sebagai orang yang baru belajar investasi saham, sebaiknya Anda memahami tiga hal yang merupakan mekanisme dasar investasi reksadana saham, yaitu:
 
1. Perbandingan
 
Bila tertarik dengan beberapa prospektus, bandingkan dengan cermat prospektus-prospektus tersebut. Prospektus merupakan dokumen yang memuat informasi mengenai rencana pengembangan sebuah perusahaan. Termasuk ke dalam prospektus ini, penawaran perusahaan tentang penjualan saham.
 
2. Performa
 
Perhatikan performa reksadana di periode lalu. Cermati apakah kinerjanya selalu konsisten berada di atas performa indeks pasar. Indeks pasar adalah daftar berisi harga saham. Daftar ini memuat indikator pergerakan harian harga saham setiap perusahaan di bursa efek.
 
3. Pergerakan
 
Perkirakan pergerakan ekonomi di masa datang. Ini bagian paling sulit. Pertimbangkan banyak faktor untuk memprediksi pergerakan ekonomi. Itu berarti, Anda harus jeli dalam menganalisa informasi.
 

Target Investasi Saham

 
Karena naik turunnya harga saham sangat cepat, maka Anda perlu konsisten. Tetapkan target investasi sejak awal. Jika harga saham sudah naik sesuai target Anda, sebaiknya segera Anda jual. Kalau Anda masih ingin menunggu, juga tidak apa-apa, asal Anda sudah benar-benar memperhitungkan dengan cermat.
 
Bagi Anda pemula yang baru belajar investasi saham, tidak harus menunggu sampai bertahun-tahun baru menjual saham. Tidak masalah mendapatkan selisih keuntungan kecil di awal. Seiring waktu Anda akan lebih jeli dan tahu kapan membeli saham dan kapan harus menjualnya kembali.
 
Nah, sekarang Anda tahu kan, harus diapakan uang Rp 100 ribu Anda?