Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Berawal Dari Facebook, Sampai ke Meja Makan Pelanggan

[Foto: unsplash.com]
Secara kasat mata, menjual kue secara online memang tidak terlihat begitu menarik dan memikat seperti industri lainnya. Tapi, jika dikelola secara sistematis ia mampu menghasilkan ribuan ringgit per harinya. Baru-baru ini, saya telah mewawancarai seorang pembuat kue, sekaligus selebriti online terkenal, mengenai bagaimana dia menggunakan Facebook sebagai satu-satunya media sosial untuk menghasilkan pendapatan tetap.

Tanpa latar belakang formal di bidang media sosial dan pemasaran digital, dia bisa memiliki banyak follower di Facebook pribadinya. Dengan berpedoman pada artikel-artikel yang dia baca tentang pemasaran digital di Utusan Biz dan beberapa majalah serta blog bisnis, sumber-sumber informasi ini banyak membentuk strategi pemasarannya. Hasilnya dapat dilihat dengan jelas dari jumlah pesanan yang dia diterima setiap harinya.

Menurut Puan Azie Surip, kesuksesannya tidak datang begitu saja. Pemasaran digital sangat penting baginya karena efektif dan murah. Setelah beberapa kali menemui kegagalan, kini Puan Azie Surip menggunakan lima strategi penting yang membuat bisnisnya berada dalam jalur yang benar.

Pertama, pemilik bisnis kue itu sendiri harus menjadi seseorang yang aktif, menarik dan atraktif. Di Facebook, jika Anda jarang meng-update status, Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak aktif dan membosankan. Apabila orang-orang menganggap diri Anda seperti itu, agak sulit untuk mem-branding diri dan bisnis Anda. Pada akhirnya, hal ini pun akan mempersulit Anda dalam menjual kue. Sebaliknya, jika Anda dan status medsos Anda terlihat ceria, tidak membosankan, dan menarik, akan ada banyak orang yang akan mulai tertarik pada Anda dan ingin menjadi sahabat Anda. Jika Anda mempunyai profil dan aktivitas sosial yang juga menarik, akan ada banyak orang yang ingin menjadi teman Anda.


Kedua, mempunyai pelanggan tetap dan banyak teman. Dengan terlihat menarik, Anda harus mempunyai banyak teman. Jika teman Anda hanya 200-300 orang, jangan khawatir. Anda perlu mengenal mereka lebih dekat, lebih sering berinteraksi, selalu bertemu dan berfoto dengan mereka. Pasti dalam pertemuan itu Anda akan menemukan teman-teman baru. Dari teman-teman baru tadi, jadikan juga mereka sebagai teman di Facebook. Dengan interaksi yang aktif baik di dalam maupun di luar dunia maya yang tidak dibuat-buat, jumlah kenalan yang banyak akan didapat dengan mudah. Lebih banyak kenalan, pelanggan Anda juga pasti akan bertambah. Tentunya, kue yang Anda jual harus enak.

Ketiga, tulisan status Facebook tidak selalu melibatkan kue. Menjual setiap hari dan setiap waktu akan membuat bosan banyak teman Anda. Jangan membuat mereka kabur. Jadi untuk memastikan hal itu tidak terjadi, 80 persen dari status Anda haruslah tidak menyinggung masalah kue. Sebaliknya, status tersebut harus bersifat santai, ceria, gembira, kekeluargaan. Berikan juga status tentang liburan, saran, gambar makanan, gambar dan video menarik, dan sebagainya. ini akan mengundang banyak kenalan Anda untuk berinteraksi setelahnya.

Keempat, perlihatkan gambar kue yang telah dibuat. Hanya 20 persen saja dari status Facebook Anda yang perlu memperlihatkan ini. Pastikan hal ini tidak terlalu sering dilakukan. Jika Anda tidak secara langsung memperlihatkan kuenya, banyak yang tidak akan mengetahui jika Anda menjual kue, jika terlalu sering akan membuat teman-teman Anda merasa kesal. Jadi, Anda harus menyeimbangkan keduanya.

Kelima, hasil karya yang baik dan berkualitas pasti akan menjadi perbincangan positif. Memuaskan hati pelanggan sebetulnya tidak sulit. Anda hanya perlu memenuhi harapan mereka pada kue Anda. Itu saja. Contohnya, jika pelanggan Anda membayar RM200 untuk kue pertunangannya, ingin kuenya memiliki dua tingkat dan enak rasanya, lalu meminta agar kue harus dikirim ke rumahnya sebelum jam 5 sore pada hari Kamis depan. Anda perlu memenuhi semua harapan itu.

Jangan lupa untuk meminta testimoni dari pelanggan. Ini sangat dibutuhkan agar brand Anda lebih dikenal banyak orang.

Tulisan ini adalah kontribusi dari Azleen Abdul Rahim, seorang blogger pemasaran digital di azleen.com, dengan penyesuaian standar LABANA.id