Home  »  News   »  
News

Berbekal Video YouTube, Ibu dan Empat Anaknya Bahu-membahu Bangun Rumah Sendiri

Keluarga Brookins [Foto: Carabrookins.com]
Apa yang akan Anda lakukan ketika tidak memiliki rumah atau simpanan uang, namun harus menghidupi empat anak, sedangkan Anda baru saja bercerai dari suami setelah bertahun-tahun mengalami kekerasan dalam rumah tangga? Dengan kondisi demikian, apa yang dilakukan perempuan asal Arkansas, Amerika Serikat ini mungkin belum pernah terpikirkan sebelumnya.

Setelah bercerai, Cara Brookins harus bergantung kepada dirinya sendiri untuk menghidupi empat anak. Dia tak memiliki rumah, namun tentu saja membutuhkannya untuk tempat tinggal. Kondisi keuangan tak memungkinkan Cara untuk membeli rumah, namun dia menemukan jalan keluarnya di dunia digital.

Cara menemukan sebuah video instruksional tentang cara membangun rumah di YouTube, lalu meminjam sejumlah uang di bank. Hanya dengan modal itu, dia memberdayakan dirinya sendiri dan empat anaknya untuk membangun sendiri rumahnya, mulai dari pondasi hingga tembok dan atapnya.

“Saya merasa terdesak untuk melakukan ini,” kata Cara kepada ABC News. “Saya pikir saya akan kehilangan anak-anak saya. Saya tak punya hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.”

Setelah tiga kali gagal dalam pernikahan, dimana salah satu suaminya sering melakukan kekerasan fisik padanya, Cara tahu keluarganya bukanlah keluarga yang berfungsi baik.

“Saya dan anak-anak merasa hancur dan ketakutan. Kami takut mengenai semua hal, dan tak tahu bagaimana cara berkomunikasi satu sama lain,” kenang Cara. “Kami hanya hidup dalam ‘mode bertahan’ setiap harinya.”


Cara juga menyadari bahwa dia dan anak-anak, khususnya yang remaja, makin jarang bicara satu sama lain. Ketika dia terpikir untuk membangun rumah sendiri, anak-anaknya berusia antara dua hingga 17 tahun.

Ketika dalam perjalanan ke Arkansas utara, keluarga itu melihat sebuah rumah yang telah hancur oleh tornado. Saat itulah Cara mendapatkan ide yang tak pernah terpikirkan sebelumnya: membangun rumah sendiri, dari nol.

Perempuan yang bekerja sebagai analis komputer tersebut melihat tembok rumah yang hancur, dan melihat paku-paku, lalu berpikir, sepertinya mudah untuk membangun rumah itu kembali.

Cara dan anak-anaknya terpaksa pergi dari rumah lama mereka setelah perceraian, namun akhirnya mereka berhasil membeli sepetak tanah di lingkungan tempat tinggalnya. Cara lalu membuat cetak biru dari rumah dua lantai yang mereka inginkan, dan berhasil mendapat pinjaman bank untuk membangun rumah setelah proses yang sangat sulit.

Setelah membeli semua material yang dibutuhkan, Cara menyadari, mereka tak lagi punya uang untuk membayar tukang.

Dia akhirnya memutuskan untuk membangunnya sendiri.

“Kami bukannya sok kuat atau sok berani,” kata Cara. “Saya memang salah perhitungan.”

Cara memang akhirnya menyewa jasa seorang pria yang berpengalaman membangun rumah. Dia menemui pria itu di Home Depot, dan membayarnya sebesar $25 per jam. Dia juga menyewa jasa teknisi listrik untuk memasang sistem pemanas, ventilasi, dan pengatur suhu udara.

Sejak mulai dikerjakan pada tahun 2008, rumah itu akhirnya selesai dalam waktu sembilan bulan, berkat sebuah video di YouTube dan bekerja selama 20 jam sehari. Cara mendapat sertifikat kepemilikan bagunan dan keluarganya pindah ke rumah baru yang dinamai The Inkwell Manor itu pada bulan Maret 2009 silam.

Selain berhasil membangun rumah sendiri, Cara akhirnya berhasil membangun kembali hubungannya dengan anak-anak, dan keluarganya makin harmonis.

“Walaupun perlahan dan prosesnya menyakitkan, kami akhirnya belajar untuk saling berkomunikasi, tertawa bersama, bagaimana membuat kelucuan,” katanya.

Saat ini, anak-anaknya berusia antara 11 hingga 26 tahun, dan mereka menyatakan proyek membangun rumah tersebut telah membantu mereka membangun rasa percaya diri.

“Saya sebelumnya tak bisa membayangkan mereka akan jadi seperti sekarang ini. Mereka sangat pemberani,” kata Cara. Dia juga bercerita, anak-anaknya telah membangun bisnis, memiliki ternak kambing, dan mendaki gunung. “Mereka percaya, semua orang bisa melakukan apa saja.”

Cara Brookins menulis memoar tentang keluarga mereka dalam buku berjudul “Rise” dan dipublikasikan pada 24 Januari 2017 mendatang.