Home  »  Opinion   »  
Opinion

Bisakah Kita Lakukan Perjalanan dengan Laju Melebihi Kecepatan Cahaya?

[Foto: livescience.com]
Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya melakukan perjalanan dengan laju melebihi kecepatan cahaya? Para fisikawan European Organization for Nuclear Research (CERN) berhasil mengukur partikel subatom bernama neutrinos yang mampu melaju melebihi kecepatan cahaya.

Dalam dunia sains fiksi, perjalanan superluminal merupakan suatu kiasan yang umum disebutkan. Namun, teori relativitas khusus Einstein melarangnya terjadi di dunia nyata.

Mengapa dilarang? Ketika foton bertabrakan, maka energi yang dibutuhkan akan tidak terhingga. Jadi, entah datanya salah atau anggapan Einstein ini kemudian tidak berlaku bersamaan dengan hampir semua keyakinan fisika modern yang ada.

Anda bisa bayangkan skenario terakhir yang terjadi. Seperti apa alam semesta yang tanpa hukum tempat partikel memiliki kendali bebas untuk melesat dari batas kecepatan cahaya? Seperti apa tampak dan rasanya lingkungan Anda?

Michael Ibison, seorang fisikawan senior dari Institute for Advanced Studies di Austin, Texas, mengatakan bahwa akan sangat menyeramkan jika dunia seperti itu. Pertama, tidak jelas akan seperti apa ketika Anda melihat cahaya jika Anda melewatinya.

“Membayangkan akan seperti apa dunia ini, secara otomatis membuat Anda bertanya-tanya apa yang terjadi pada kemampuan melihat cahaya pada diri Anda,” ujar Ibison yang sudah mempelajari kemungkinan partikel superluminal itu.


“Anda akan berjalan ke dalam cahaya yang biasanya melarikan diri dari Anda,” lanjutnya. Menurut dugaannya, manusia harus memancarkan sendiri untuk menyerap cahaya. Di dunia superluminal, konsep sebab dan akibat pada aliran waktu dalam satu arah juga akan pecah.

Bayangkan saja jika mengendarai pesawat ruang angkasa yang terbuat dari neutrino lebih cepat dari cahaya meroket menjauh dari Bumi. Stasiun televisi yang menyiarkan berita harian juga akan memancar ke luar angkasa dan siaran itu melaju dengan kecepatan cahaya.

“Jika Anda menaiki pesawat ruang angkasa neutrino dan pergi keluar angkasa pada kecepatan neutrino, maka Anda bisa mengejar ketinggalan dengan siaran televisi. Anda akan mulai melihat video berita berjalan mundur,” papar Ibison.

Seiring aliran transmisi surut di belakang Anda, aliran akan berjalan mundur pada kecepatan apa pun yang melebihi di atas kecepatan mereka, yakni kecepatan cahaya. Bagaimana jadinya jika diam berdiri dalam semesta dengan kecepatan tidak berbatas? Apa yang akan Anda lihat?

Menurut Ibison, situasi ini serupa dengan berdiri di permukaan seiring sebuah jet supersonik melintas. Karena jet bergerak melebihi kecepatan suara, Anda akan melihatnya sebelum mendengarnya.

Jika akhirnya terdengar, suara akan berbentuk ledakan sonik, gelombang kejut yang terbentuk akibat suara dari pesawat yang terikat menjadi satu di belakangnya. “Jika ada hal yang melaju melebihi kecepatan cahaya, seperti pesawat yang terbuat dari neutrino, Anda tidak akan melihatnya hingga hal itu telah melewati Anda,” katanya.

Setiap cahaya yang dipancarkan akan mengikuti di belakangnya dan tidak akan melihat pesawat neutrino itu hingga menghilang. “Saat pesawat yang melewati hambatan suara memancarkan ledakan sonik, pesawat superluminal yang melewati kecepatan cahaya akan memancarkan kilatan cahaya,” tambahnya. Tidak ada yang mengatakan dengan pasti skenario ini adalah nyata.

Sementara itu, Hugh Gallagher, seorang ahli fisika partikel dari Tufts University yang bekerja pada percobaan neutrino Minos, mengatakan bahwa hasil CERN harus direplikasi berkali-kali, sebelum ia dan rekan-rekannya meninggalkan prinsip relativitas khusus.

Gallagher menambahkan, jika hasilnya benar, maka akan banyak hal yang tidak dipikirkan mungkin tiba-tiba menjadi layak untuk didiskusikan kembali.