Home  »  News   »  
News

BitTorrent Memecat Dua Co-CEO dan Menutup Studio Produksi di Los Angeles

[Gambar: youtube | youtube.com]
Pengguna internet yang kerap menunggah file pasti akrab dengan yang namanya BitTorrent. Sekitar 6 bulan lalu BitTorrent meluncurkan BitTorrent Now, sebuah layanan media streaming. Sayangnya, muncul kabar kurang menyenangkan dari perusahaan protokol komunikasi file sharing ini. Pasalnya, BitTorrent telah memecat dua co-CEO -nya. Tak hanya itu, studio produksi BitTorrent Now di Los Angeles pun kabarnya ditutup. Tampaknya, BitTorrent Now yang masih seusia jagung ini telah menyerah.

Pemecatan dua co-CEO -dan penutupan studio produksi di Los Angeles ini diumumkan lewat email ke staf- staf yang dikirim oleh sang pendiri BitTorrent sendiri, Bram Cohen, pada awal pekan ini. Dalam email itu, Bram Cohen pun mengirimkan pengumuman tentang pelepasan karyawan-karyawan dari perusahaan protokol komunikasi file sharing ini dalam jumlah yang masih tak diketahui.


Dipak Joshi, CFO BitTorrent, kini menduduki peran sebagai co-CEO yang dulu pernah diduduki oleh mantan co-CEO, Jeremy Johnson dan Robert Delamar. Menurut kabar yang beredar, dua co-CEO BitTorrent dipecat pada bulan April silam. Jeremy Johnson dan Robert Delamar dipecat oleh dewan perusahaan dari direktur beberapa bulan setelah kenaikan mereka sebagai co-CEO.

Padahal, keduanya telah berjanji untuk berfokus pada produksi media untuk BitTorrent, seperti diluncurkannya BitTorrent Now segera setelah kenaikan mereka sebagai co-CEO. Produksi media untuk BitTorrent merupakan kombinasi dari Netflix dan Spotify yang berfokus pada  kreator independen.

Sayangnya, masih belum ada penjelasan dari pihak BitTorrent tentang alasan Jeremy Johnson dan Robert Delamar digulingkan. Kabar yang beredar mengatakan BitTorrent tengah dalam keadaan “di luar kendali,” dengan jutaan dolar yang dilaporkan masuk ke dalam BitTorrent Now.

Sebelum BitTorrent Now, perusahaan protokol komunikasi file sharing peer-to-peer (“P2P”) yang digunakan untuk mendistribusikan data dan file elektronik melalui internet ini pernah membuat upaya untuk bergerak lebih jauh ke dalam industri hiburan, namun sayangnya gagal. Akhirnya, perusahaan ini pun terpaksa menutup Torrent Entertainment Network pada tahun 2008 karena kurangnya minat pelanggan. BitTorrent pun sempat meluncurkan jaringan berita sendiri yang mengatur platform video streaming yang disebut BitTorrent Live.