Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Brand Anda Mungkin Akan Tenggelam Tanpa Bantuan Hashtag

[Foto: jeffbullas.com]
Hashtag adalah simbol berupa tanda pagar seperti ini: #. Sebelumnya banyak yang kenal simbol ini sebagai tanda pound, tapi semenjak kemunculan media sosial Twitter pada tahun 2006, nama hashtag ternyata jadi lebih populer. Anda juga akan sering melihat tanda hashtag ini pada jaringan media sosial yang lain. Banyak yang tahu bagaimana cara menggunakannya, tetapi masih banyak juga yang bingung dengan kegunaannya. Saya tahu di antara orang yang bingung itu, banyak juga  yang malu-malu untuk bertanya apakah sebenarnya fungsi hashtag ini dan bagaimana cara untuk bisa menggunakannya dengan efektif.

Fungsi hashtag sebenarnya adalah untuk mempermudah para pengguna mencari sebuah brand, kampanye-kampanye digital, atau menyampaikan pendapat atau ide mengenai sebuah topik tertentu. Tidak butuh software tertentu untuk menggunakan hashtag, Anda hanya perlu mengetikkan tanda pagar tadi pada permulaan kata tertentu. Selain kata, Anda juga dapat menggunakan kalimat-kalimat pendek yang berhubungan dengan hashtag tersebut.

Kenapa hashtag ini sering sekali dipakai di media sosial, dan juga di media tradisional? Ada lima alasan utama mengapa hashtag yang digunakan bisa membuat status-status yang diunggah dilihat oleh para pengguna.


Untuk memudahkan target pasar Anda menemukan Anda di internet. Generasi Y dan sebagian dari generasi X kini bisa menemukan sebuah brand di dua tempat utama. Pertama, di situs Google, dan yang kedua di media sosial dengan menggunakan bantuan hashtag. Metode pertama sering digunakan oleh siapa saja, tetapi banyak yang tidak tahu bahwa metode yang kedua juga bisa memudahkan pencarian layaknya Google.

Meningkatkan interaksi. Ketika Anda mengupdate status baru di media sosial, penggunaan hashtag mampu menaikkan tingkat pengguna yang melihat status Anda itu. Hal ini juga akan menghasilkan keterlibatan yang tinggi, seperti yang bisa dilihat dari jumlah Like maupun komentar yang banyak terhadap status tersebut. Hal telah dibuktikan oleh sebuah riset yang dilakukan oleh lembaga media milik Salesforce.com–Buddy Media–yang berbasis di New York. Mereka menyatakan bahwa setiap status yang dilengkapi dengan hashtag akan mendapatkan tingkat interaksi atau keterlibatan oleh para pengguna lain dua kali lebih banyak dibandingkan status yang tidak melampirkan hashtag.

Pemantauan kampanye-kampanye digital. Banyak brand yang kini sedang berusaha mereka membangun brand dengan menggunakan pemasaran mulut-ke-mulut melalui individu-individu yang dikenal sebagai buzzer / influencer. Buzzer ini akan mempengaruhi para pengikut mereka melalui status-status yang ditulis. Ketika brand tertentu menggunakan layanan buzzer ini, mereka harus menggunakan hashtag tertentu. Hal ini dilakukan untuk memudahkan tim pemasaran brand tersebut untuk memantau kinerja setiap status yang ditulis dan untuk mengetahui apakah kampanye yang dilakukan berhasil atau tidak.

Hashtag merupakan unsur / faktor pencarian di media sosial. Tidak semua orang menggunakan internet hanya untuk menghabiskan waktu luang atau hanya ingin bersantai. Banyak yang menggunakan media sosial untuk mencari informasi yang spesifik. Dengan dipandu beberapa kata atau kalimat yang spesifik, mereka mampu menemukan informasi-informasi tertentu dan juga siapa yang memiliki atau menyebarkan informasi tersebut. Di sini lah hashtag memiliki fungis pencarian serupa Google pada jaringan media sosial.

Tulisan ini adalah kontribusi dari Azleen Abdul Rahim, seorang blogger pemasaran digital di azleen.com, dengan penyesuaian standar LABANA.id.