Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cara Atasi Utang 50 Juta

Halo Mbak Prita,
Saat ini saya mempunyai utang kurang lebih 50 juta rupiah, pekerjaan saya adalah kontraktor lepas. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimana cara saya membayar utang saya dalam waktu singkat?
2. Setelah terbayar, bagaimana cara saya mengatur keuangan keluarga saya?
3. Bagaimana cara pembagian dari uang penghasilan untuk alokasi anak, kebutuhan rumah tangga, dan lainnya?

Salam,
Lawrence Randolf

Halo Lawrence,
Saya akan menjawab pertanyaan Anda sebagai berikut:

1. Pembayaran utang dalam waktu singkat tentu dengan menggunakan aset yang ada, baik berupa uang tunai maupun mencairkan aset yang memiliki nilai cukup tinggi misalnya logam mulia, obligasi, reksa dana hingga saham. Anda juga dapat menjual barang-barang berharga seperti gadget, perlengkapan elektronik hingga furniture yang kurang terpakai untuk mendapatkan dana pembayaran utang.

Sebelumnya, usahakan untuk bernegosiasi dengan pihak pemberi utang untuk mendapatkan tingkat bunga yang lebih rendah atau kelonggaran waktu pembayaran. Tentu saja setelahnya Anda perlu mengalokasikan dana secara rutin untuk cicilan utang.

Rasio ideal untuk cicilan utang adalah maksimal 35% dari total pendapatan. Rasio itu dibutuhkan agar pendapatan bisa digunakan untuk membayar sebagian utang, tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan rutin dan investasi untuk masa depan.

2. Pengaturan keuangan tentu perlu dilakukan. Prinsip utama dalam pengaturan keuangan keluarga adalah pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran.


Usahakan untuk menghindari utang dengan memastikan pengeluaran lebih kecil dari pendapatan. Lakukan budgeting untuk memperkirakan pengeluaran keluarga, dan patuhi budget yang telah ditetapkan. Hindari utang konsumtif untuk membiayai keperluan sehari-hari. Jika pendapatan memang tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan, mungkin ini waktunya untuk mencari penghasilan tambahan.

Jangan lupa untuk mulai membangun dana darurat minimal 6x dari pengeluaran bulanan untuk keluarga dengan 1-2 anak. Adanya Dana Darurat akan melindungi Anda dari keharusan berutang saat terjadi keadaan darurat. Pastikan juga bahwa seluruh anggota keluarga Anda terlindungi oleh Asuransi Kesehatan, untuk menghindari munculnya biaya kesehatan yang tidak terduga.

Setelah masalah utang teratasi, Anda bisa mulai menyisihkan pendapatan untuk tabungan dan investasi rutin. Investasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa yang akan datang.

3. Pembagian penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dapat dilakukan dengan berpatokan pada rasio-rasio ideal dalam pengaturan keuangan keluarga sebagai berikut:

  • 10% untuk membentuk dana darurat dan membeli premi asuransi.
  • Minimal 15% dari pendapatan rutin untuk tabungan dan investasi.
  • Sekitar 50% untuk biaya hidup rumah tangga sehari-hari, termasuk SPP anak sekolah.
  • Maksimal 30% untuk cicilan kredit (lebih baik kredit produktif seperti KPR misalnya).
  • Sisanya untuk gaya hidup misalnya untuk makan di luar dan rekreasi

Semoga bermanfaat. Live a beautiful Life!