Home  »  News   »  
News

Cari Toilet Umum yang Bersih? Gunakan Google Maps!

[Foto: flickr.com]
[Foto: flickr.com]
Pernah merasa kesulitan menemukan toilet, apalagi toilet yang bersih dan layak untuk digunakan? Google punya solusi untuk hal ini. Layanan mesin pencari tersebut meluncurkan sebuah fitur pada Maps yang memungkinkan pengguna mencari lokasi toilet umum terdekat.

Fitur baru tersebut merupakan hasil kerja sama Google dengan Pemerintah India, khususnya Kementerian Pembangunan Perkotaan (MoUD). Seperti diketahui, India punya masalah cukup pelik berkaitan dengan sanitasi. Sebab, 70% rumah tangga Negara Bollywood tersebut tidak memiliki akses ke toilet, yang menghasilkan budaya nasional buang air besar dan air kecil di ruang terbuka.

Sampai-sampai, India menerapkan sebuah skema “membayar mereka untuk buang air besar” yang bertujuan untuk menumbuhkan kebiasaan menggunakan toilet pada anak-anak. Membuang air besar di area terbuka biasa dilakukan di ladang, semak-semak, tempat terbuka dan sungai. Kebiasaan ini merupakan ancaman serius bagi kesehatan anak-anak di India. Ratusan ribu anak-anak meninggal setiap tahun karena penyebaran penyakit melalui kotoran manusia.

Bagi banyak warga India, kebiasaan itu merupakan sebuah ritual dan seringkali tetap mereka lakukan meskipun fasilitas publik sudah tersedia. Maka dari itu, dewan kota Gujarati di negara bagian Ahmedabad telah mengeluarkan skema kebijakan memberikan uang kepada anak-anak untuk menggunakan toilet umum.


Di India, hampir separuh dari populasi – lebih dari 590 juta orang – membuang air besar di area terbuka. Sehingga mengarah pada masalah sanitasi yang serius.

Nah untuk memerangi masalah ini, Google dan Kementerian Pembangunan Perkotaan (MoUD) India meluncurkan alat pencari toilet di Google Maps untuk membantu orang menemukan akses ke toilet umum yang bersih. Alat ini akan diperkenalkan pertama kali di daerah metropolitan Delhi, dan bekerja dengan mencari restoran terdekat atau bank-bank di Google.

Bagaimana cara menggunakannya? Pengguna cukup mengetik kata yang relevan dalam bahasa Inggris atau bahasa asli mereka, seperti ‘toilet’, ‘WC’, ‘swachhata’, dan ‘shulabh’. Maps pun akan menunjukkan toilet yang tersedia dengan cara yang sama seperti saat menunjukkan hotel, restoran, dan tempat lainnya.

Hasil dari pencarian itu sendiri akan membawa penggunanya ke toilet yang terletak di mal, rumah sakit, dan SPBU. Untuk membantu memilah data tentang apakah toilet umum tersebut bersih, atau memberitahu jika toilet terdaftar itu ditutup secara permanen, MoUD dan Google sangat bergantung pada pengguna.

Seorang pejabat MoUD mengatakan kepada International Business Times bahwa mereka mengandalkan orang agar pengguna lain tahu kondisi lokasi tertentu. “Sistem yang diberlakukan sangat bergantung pada crowdsourcing, dengan umpan balik dari masyarakat yang menjadi bahan bakarnya,” katanya.

Jika toilet tidak bersih atau sudah ditutup, pengguna dapat memberikan review atau rating buruk. Selain itu, terobosan baru ini tidak hanya akan menunjukkan toilet umum, tetapi juga mal, SPBU, rumah sakit dan tempat-tempat lain. MoUD ingin memperluas program ini untuk meng-cover daerah perkotaan lainnya.

Menurut laporan theverge, Rabu, 16 November 2016, proyek percontohan ini diharapkan bisa meluncur di Delhi sebelum akhir November. Sementara belum diketahui kapan tepatnya akan diperluas ke kota-kota lainnya.

Selain akses, kritikus juga menyerukan pendidikan yang lebih baik tentang praktik sanitasi toilet. Mengingat, negara terus berjuang dengan persoalan buang air besar di area terbuka dan pencemaran air.

Lantas, kapan tool toilet ini bakal hadir di Indonesia? Belum jelas kapan terobosan ini dirilis untuk layanan Maps di negara lain. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.