Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Cerdas Mengelola Keuangan Rumah Tangga

 

Penghasilan seringkali tak mencukupi kebutuhan rumah tangga?

Bisa jadi Anda salah mengelolanya.

 

Mengatur keuangan keluarga sering kali dianggap tugas sepele. Padahal untuk memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari tagihan listrik, cicilan rumah, biaya sekolah anak, tentu bukan hal mudah. Apalagi bisa menyisihkan penghasilan untuk tabungan dan investasi, dibutuhkan siasat yang cermat.

 

 

Ingat, pengelolaan keuangan keluarga yang baik merupakan kunci kehidupan rumah tangga yang sejahtera. Nah, siapakah yang bertanggung jawab mengurus keuangan rumah tangga? Suami atau istri? Biasanya istri yang diberi tugas tersebut. Kalau sang istri memang piawai mengurus keuangan, ini tentu menjadi pilihan yang tepat. Tapi, bagaimana kalau ia justru konsumtif sehingga keuangan keluarga sering kali kebobolan?

 

 

 

Dalam buku Menjadi Cantik, Gaya & Tetap Kaya, Perencana Keuangan, Prita Ghozie menyarankan agar menganalisa siapa di antara suami dan istri yang paling handal mengelola keuangan. Atau bisa juga dilakukan bersama dengan pembagian tugas, seperti yang diterapkan oleh Venita Daben, pemilik minilovebites (cupcakes & bakes), •Saya dan suami sama-sama berbagi tugas dalam mengelola keuangan rumah tangga. Kami berkonsultasi terlebih dulu dengan perencana keuangan tentang pembagian pos-pos keuangan sesuai kebutuhan keluarga. Tujuan finansial keluarga ditentukan bersama, termasuk prioritas pengeluaran untuk biaya pendidikan anak, dana pensiun, dan dana darurat. Kalaupun ada pengeluaran untuk kebutuhan pribadi, kami juga harus saling terbuka dengan pasangan,• papar Venita.


Apa saja yang harus diperhatikan dalam mengelola keuangan rumah tangga?

 

1. Tentukan tujuan finansial keluarga Anda dan jangka waktu untuk mewujudkannya, misalnya memiliki mobil dalam tiga tahun atau membeli rumah dalam lima tahun.   

 

2. Pilihlah instrumen investasi untuk mencapai tujuan finansial tersebut,

misalnya saham reksadana, properti, atau logam mulia.        

 

3. Buatlah anggaran keuangan.

Catat penghasilan dan pengeluaran per bulan sehingga Anda dapat memantau setiap dana yang dikeluarkan. Tentukan pula dana yang harus dialokasikan untuk investasi atau tabungan setiap bulan. Upayakan sekitar 30% dari pendapatan.

 

4. Prioritaskan dana untuk asuransi jiwa bagi yang menjadi tulang punggung keluarga.

Sebagai antisipasi jika ia meninggal dunia, anggota keluarga yang ditinggalkan masih bisa bertahan. Untuk mengetahui uang pertanggungan asuransi yang dibutuhkan, cek di sini.

 

5. Buatlah rekening bersama agar Anda dan pasangan bisa memantau akun tersebut dan merasa punya tanggung jawab bersama.

 

6. Bagi pasangan yang menjalani usaha bersama, pisahkan anggaran keuangan serta rekening untuk usaha dan rumah tangga.