Home  »  News   »  
News

Demi Kurangi Kemacetan, Tiongkok Ciptakan Bis Futuristik yang Bisa Menjelma Jadi Terowongan

 

[Foto: news.xinhuanet.com]

Pada tahun 2010 lalu, Tiongkok mengajukan sebuah ide transportasi umum futuristik yang sangat unik dan pada awalnya terdengar tidak masuk akal. Untuk mengatasi kemacetan di jalan raya, mereka mengajukan sebuah rancangan bis raksasa yang dapat menjelma menjadi terowongan saat dibutuhkan.

Menurut rancangan awal, bis ini memiliki kemampuan untuk mengangkat sebagian bodinya secara vertikal dan memberikan ruang berupa terowongan agar kendaraan lain dapat berjalan di bawah bis tersebut. Kendaraan ini dipercaya dapat menjadi solusi yang efisien dan efektif untuk mengangkut ratusan penumpang tanpa harus mengkhawatirkan (atau menyebabkan) lalu lintas semakin padat.


[Foto: Ruang penumpang di dalam TEB | news.xinhuanet.com]
Pada awalnya, publik tidak menganggap serius rencana pembuatan bis futuristik ini. Kebanyakan orang pesimis akan rencana ini dan menjadikan kendaraan ini sebagai sebuah lelucon. Namun, kemarin (02 Agustus 2016) di kota Qinhuangdao provinsi Hebei, konsep ini telah berkembang—dari yang awalnya hanya berbentuk sebuah model miniatur—menjadi model berskala penuh yang dapat berfungsi. Kendaraan yang dinamakan “Transit Elevated Bus” atau “TEB” ini dirancang untuk mengangkut 300 penumpang, dan memiliki panjang 22 meter dan lebar 7,8 meter. Dengan tinggi 4,8 meter, bis ini menyediakan ruang bagi kendaraan dengan tinggi kurang dari 2 meter untuk masuk dan berjalan di bawahnya. Ketika berjalan, bis ini akan mengikuti semacam rel khusus yang tertanam di sepanjang jalan.

Sampai saat ini, belum ada informasi pasti kapan bis ini akan resmi beroperasi. Song You Zhou, penemu dan chief engineer TEB, mengatakan pada bulan Mei lalu bahwa jika tidak ada hambatan, kendaraan ini sudah bisa dipasarkan antara satu tahun sampai satu setengah tahun mendatang. Xinhua juga melaporkan bahwa selain kota-kota di Tiongkok, sudah ada negara-negara lain yang tertarik pada teknologi ini seperti misalnya Indonesia, India, Brasil, dan Prancis.

Namun, apa benar mereka sudah siap untuk memasarkan kendaraan ini? Masih banyak pertanyaan yang menurut saya belum terjawab, seperti: Di mana TEB ini dapat digunakan? Mengingat tidak semua jalan lurus, apakah aman untuk berkendara di bawah TEB jika jalanan sedikit berbelok? Bagaimana sistem pemakaiannya? Apakah TEB harus berhenti dulu baru kendaraan lain bisa melewati terowongan TEB tersebut?

Saya harap, produsen TEB ini tidak terburu-buru dan memastikan bahwa semua aspek pada TEB—terutama keamanan—sudah benar-benar terjamin kualitasnya sebelum mereka resmi memasarkannya.