Ketika akan diluncurkan di luar negeri—dalam hal ini di India—program ini menghadapi banyak halangan dan rintangan dari berbagai pihak, termasuk di antaranya dari pemerintahan pusat India. Menurut regulator setempat, program ini menyalahi asas kenetralan internet (net neutrality) dan dianggap memberi keuntungan lebih pada Facebook. Dalam praktiknya, Facebook dianggap bisa memilih-milih layanan atau situs apa yang bisa diakses oleh pengguna ketika menggunakan Free Basics. Otomatis hal ini akan merugikan situs-situs pesaing dan organisasi nirlaba yang tidak bergabung dengan program Free Basics ini. Pada akhirnya, Facebook pun tidak jadi meluncurkan program ini di India.
Di Amerika Serikat sendiri, Facebook berencana untuk menargetkan layanan Free Basics-nya ini untuk warga Amerika Serikat yang berpendapatan rendah dan tinggal di daerah perkampungan yang memiliki koneksi internet jelek dan tidak bisa mengakses internet berkecepatan tinggi. Dalam sebuah pernyataannya, Facebook menekankan bahwa misi mereka adalah untuk “menghubungkan [orang-orang] di seluruh dunia dan kami akan selalu mencari cara untuk mewujudkannya, termasuk di Amerika Serikat.”
Agar tidak terjegal halangan yang sama seperti di India, Facebook sudah mengajukan rencananya ini kepada pemerintahan Amerika Serikat dan berusaha melobi agar mereka mendukung rencananya tersebut. Facebook juga dikabarkan telah berdiskusi dengan provider seluler di daerah-daerah kecil dan terpencil, yang kelak akan memegang peranan penting dalam implementasi program ini.