Home  »  News   »  
News

Facebook Luncurkan Fitur Terjemah Otomatis ke 45 Bahasa

[Gambar: Facebook.com]
[Gambar: Facebook.com]
Guna membantu penggunanya menjangkau audiens dari berbagai negara yang berbeda, Facebook meluncurkan sebuah fitur yang memungkinkan Anda untuk berbagi status Facebook dalam bahasa yang berbeda.

Menurut Facebook, sekitar 50 persen penggunanya menggunakan bahasa-bahasa selain bahasa Inggris. Untuk membantu para pengguna mendapatkan informasi dan mendiskusikan sebuah acara, Facebook menyediakan sebuah fitur penerjemah untuk menerjemahkan teks pada sebuah postingan.

Fitur yang sebelumnya sudah tersedia pada pengguna Facebook Page ini kini tersedia untuk bagi seluruh pengguna biasa. Dengan menggunakan metode machine learning, fitur ini akan membaca teks Anda lalu langsung menerjemahkannya ke dalam bahasa yang diinginkan.

Teks yang telah diterjemahkan ini tidak akan ditunjukkan pada seluruh pengguna. Jika Anda menulis postingan dalam bahasa Indonesia dan memilih untuk menerjemahkannya ke bahasa Inggris, maka yang bisa membaca hasil terjemahan tersebut hanyalah pengguna yang memilih bahasa Inggris sebagai default language mereka.


Tentunya, bagi Anda yang sudah akrab dengan hasil terjemahan mesin (seperti Google Translate), maka Anda tahu bahwa hasil terjemahannya seringkali tidak sempurna dan masih banyak kesalahan. Bahkan, seringkali mesin penerjemah tidak dapat menerjemahkan atau bahkan mendeteksi kata-kata gaul dan semacamnya. Oleh karena itulah, Facebook memberikan opsi agar Anda dapat menyunting hasil terjemahan jika diperlukan.

Fitur ini sudah mendukung 45 bahasa dan kabarnya semakin banyak orang yang menggunakan fitur ini, maka hasil terjemahannya juga akan semakin baik.

“Fitur ini tidak hanya membantu banyak orang untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda bahasa, tapi juga akan turut melatih dan meningkatkan kinerja alat penerjemahan kami,” tulis Facebook.

Dengan menggunakan hasil terjemahan dari para pengguna, Facebook dapat menggunakan data yang terkumpul untuk mengembangkan algoritma penerjemahan teks mereka. Harapannya adalah jika layanan ini tersedia bagi bahasa-bahasa yang kurang ‘populer’, maka lambat laun tool penerjemah ini bisa berfungsi lebih baik dengan mempelajari cara kita menggunakan bahasa tersebut.