Facebook Messenger Kenalkan Fitur “Secret Conversation”

Pada hari Jum’at lalu (08/06/16), Facebook dikabarkan sedang menguji fitur “secret conversation” atau “percakapan rahasia” di aplikasi Messengernya. Fitur baru yang menawarkan end-to-end encryption (E2EE) tersebut memungkinkan beberapa pesan hanya bisa dibaca dan dilihat di dua perangkat (pengirim dan penerima) yang sedang digunakan untuk bertukar pesan di aplikasi Messenger tersebut. Dengan demikian, tidak akan ada pihak yang bisa mengakses pesan yang dienkripsi tersebut–bahkan Facebook sendiri pun tidak bisa mengaksesnya.

Tidak seperti WhatsApp yang menawarkan end-to-end encrypted secara otomatis dan berlaku untuk semua pesan yang terdapat di dalamnya, Facebook Messenger menawarkan end-to-end encrypted sebagai fitur pilihan. Artinya, fitur ini hanya berlaku jika pengguna Messenger mengaktifkan fitur tersebut. Keengganan Facebook untuk mengaktifkan end-to-end encrypted secara otomatis (by default) ini dikabarkan menuai banyak kritik.

Ketika mengaktifkan fitur “secret conversation,” pengguna bisa bertukar pesan teks ataupun foto. Namun, mereka tidak bisa bertukar GIF, Video atau melakukan transaksi pembayaran.

Fitur “secret conversation” juga dikabarkan menawarkan pilihan untuk membuat percakapan hilang sendiri dalam jangka waktu tertentu yang sebelumnya diatur oleh pengguna.

Dengan meningkatkan sistem keamanannya, Facebook berharap aplikasi Messenger ini bisa lebih banyak digunakan oleh pengguna global. Facebook Messenger yang memiliki 900 juta pengguna aktif ini juga menyatakan bahwa pengguna messenger kebanyakan digunakan di negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris seperti Amerika Utara, Eropa, Australia dan sebagian besar wilayah Asia tenggara.

Sebelumnya Facebook juga telah menambahkan beberapa fitur menarik di layanan Messengernya ini seperti fitur untuk mentransfer uang, Video call, pesan suara, dan fitur untuk memesan taksi langsung dari aplikasi tersebut.

Untuk memperkaya aplikasi Messenger dengan fitur-fitur menarik tersebut, Facebook juga dilaporkan telah merekrut David Marcus, seorang Eksekutif di PayPal.