Home  »  Opinion   »  
Opinion

Fakta dan Mitos Seputar YouTube dan Peluang untuk Video Marketing

[Foto: pixabay.com]
Berkembangnya teknologi yang memungkinkan internet semakin cepat dan mudah dinikmati oleh siapa saja mengubah pola pikir setiap orang, begitupun dalam marketing. Di tahun 2016 ini misalnya, YouTube dengan konten videonya menjadi salah satu channel marketing paling efektif yang banyak digunakan oleh digital marketer di seluruh dunia. Ada banyak hal yang melatarbelakangi hal ini demikian menjadi tren.

Pertama, besar kemungkinan masyarakat mulai jenuh dengan hiburan di televisi yang semakin lama kontennya semakin membosankan. YouTube mampu menjembatani ini dengan varian konten yang lebih beragam dan kebebasan pada user untuk memilih topik apa yang ia suka. Kedua, konten YouTube mengandung rich content media yang lebih mudah dinikmati oleh user. Mereka tak hanya bisa mendengar dan melihat, namun juga bisa berinteraksi dengan si content creator. Secara konten, YouTube bisa dikatakan paling kaya dibanding jika user hanya bisa mendengar seperti di Podcast atau membaca seperti jika Anda menggunakan blog untuk marketing. Ketiga, muncul tren baru di mana semua orang bebas berekspresi, sehingga setiap orang punya kesempatan untuk menjadi terkenal dan mengeruk pundi-pundi Rupiah dari sana. Hal ini kemudian didukung dengan hadirnya berbagai perangkat murah dan internet yang semakin mudah diakses oleh siapa saja.

Membedakan fakta dan mitos seputar video marketing


Meski telah banyak digunakan sebagai salah satu channel untuk digital marketing, faktanya masih banyak mitos seputar YouTube dan video marketing secara umum yang beredar di kalangan digital marketer. Misalnya saja, ada anggapan bahwa sebagian besar YouTuber menggunakan perangkat mobile hanya ketika mereka sedang berada dalam perjalanan. Kenyataannya tidak juga. Menurut data yang dirilis oleh Google, 3 dari 4 pengguna YouTube menggunakan perangkat mobile untuk melihat video, bahkan ketika mereka berada di rumah. Umumnya para YouTubers ini menghabiskan waktunya untuk melihat video lebih dari 18 jam setiap minggunya pada saat prime time. Fakta lain yang tak kalah unik adalah para YouTubers ini memiliki atensi yang lebih besar, yakni sebanyak dua kali lipat, pada video yang tengah ditontonnya, dibandingkan TV user ketika mereka sedang menonton TV.

Mitos kedua adalah pendapat bahwa YouTube hanya digunakan untuk melihat video-video yang sedang viral. Faktanya tidak juga. Orang menghabiskan waktunya untuk membuka YouTube dengan berbagai tujuan. Dari mulai mencari hiburan, belajar, mendengarkan musik, mencari tips make up, mencari resep masakan, dan lain-lain. Dari sekian banyak alasan itu, pada dasarnya, orang membuka video di YouTube adalah untuk tujuan hiburan dan relaksasi. Jadi, jika dikatakan bahwa hanya video viral yang berpotensi untuk dilihat orang, sebenarnya itu hanya mitos. Video apapun berkesempatan untuk dilihat user. Hanya saja memang diperlukan berbagai taktik khusus agar video tersebut dapat dijangkau. Misalnya saja dengan memberikan caption serta keyword yang tepat serta membagikannya di berbagai media sosial lintas channel seperti Facebook, Twitter, maupun Google+ serta media sosial lainnya.

Rencana strategis di tahun baru

Dengan mengetahui berbagai mitos dan fakta yang terjadi sebenarnya, sebagai seorang digital marketer, kini Anda dapat mengambil keputusan yang paling sesuai untuk mendongkrak bisnis Anda. Terlebih, di tahun 2017, ada banyak hal yang harus mulai diubah sebagai bagian dari strategi marketing. Misalnya saja, jika sebelumnya Anda sama sekali belum menyentuk channel ini untuk mendongkrak revenue dalam bisnis, tak ada salahnya jika dimulai dari sekarang. Selamat mencoba!