Home  »  News   »  
News

FBI Kembangkan Teknologi Untuk Lacak Buronan Melalui Tato

[Foto: Alex Hockett | Unsplash.com]
[Foto: Alex Hockett | Unsplash.com]
FBI dikabarkan tengah mengembangkan teknologi identifikasi tato yang dapat digunakan oleh lembaga penegak hukum untuk mengidentifikasi para tersangka tindak pidana.

Menurut laporan dari kelompok kebebasan online, Electronic Frontier Foundation (EFF), National Institute for Standards and Technology (NIST) telah mengerjakan sebuah program untuk “meningkatkan dan memperbaiki teknologi identifikasi tato otomatis” untuk FBI sejak tahun 2014.

Sejak pertama dilakukan, program yang diberi nama Tattoo Recognition Technology – Evaluation (Tatt-E) ini telah mengumpulkan kurang lebih 15.000 gambar tato dari para narapidana yang ditangkap dan dipenjara. Mereka juga berencana memperluas riset mereka dan mengumpulkan 100.000 foto dari institusi penegak hukum di Florida, Michigan, dan Tennessee.


Sistem ini memiliki sebuah sistem algoritma yang dapat mengidentifikasi gambar tato dan menghubungkannya dengan seorang individu. Berdasarkan dokumen yang didapat oleh EFF, “percobaan yang difasilitasi oleh NIST ini fokus pada peningkatan teknologi yang dapat memetakan hubungan antara orang-orang dengan tato yang memiliki tema yang sama atau membuat kesimpulan mengenai seseorang dari tato mereka.”

EFF mengklaim bahwa teknologi identifikasi tato ini mirip dengan sistem yang digunakan oleh pemerintah otoriter untuk melacak dan mengidentifikasi warganya. Sebuah tulisan di situs EFF bahkan membandingkannya dengan Nazi Jerman yang menggunakan tato untuk melacak orang-orang Yahudi selama Holocaust.

Referensi pada agama dan politik telah dihapus oleh NIST dari dokumentasi publik karena adanya keluhan dari para pendukung hak-hak sipil yang berafiliasi dengan EFF.

Menurut EFF, tato merupakan wujud “kebebasan berpendapat yang ditunjukkan pada kulit kita.” Oleh karena itu, selain melanggar privasi seseorang, melacak dan mengidentifikasi orang-orang dari tato mereka mengancam kebebasan berpendapat mereka.

Selain program-program seperti identifikasi dan analisis tato, pihak kepolisian di AS juga semakin sering menggunakan teknologi facial recognition atau identifikasi wajah untuk mengejar dan mengidentifikasi penjahat.