Home  »  News   »  
News

Fiat Tunjukkan Minatnya Untuk Jadi Pemasok Mobil Swa Kemudi Bagi Amazon dan Uber

[Foto: carissime.com]
Geliat Fiat Chrysler kembali terlihat di dunia teknologi setelah pihaknya membicarakan prospek mobil swa kemudi (self-driving car) dengan Amazon dan Uber pada awal pekan ini. Produsen mobil asal Itali ini disinyalir akan memberikan sejumlah mobil swa kemudi untuk diuji coba oleh Amazon dan Uber. Nampaknya, Fiat berharap bahwa uji coba ini bisa berujung pada kemitraan di masa mendatang.

Berita ini muncul ke permukaan sebulan setelah Fiat bermitra dengan proyek mobil swa kemudi Google dan mengirimkan 100 Chrysler Pacifica hibrida ke Silicon Valley untuk pengujian.

Fiat kelihatannya sangat berminat untuk menjadi pemasok utama untuk armada taksi swa kemudi untuk Uber. Kabarnya, CEO Uber Travis Kalanick memang sedang tertarik untuk mengembangkan layanan taksi swa kemudi ini. Aplikasi rideshailing ini juga dikabarkan telah memulai uji coba pada mobil swa kemudi Ford Fusion yang telah mengalami penyesuaian di Pittsburgh pada bulan lalu. Kini, nampaknya Fiat juga tertarik untuk memasok produknya untuk diuji coba.


Menurut Steve Jurvetson, anggota direksi Tesla, Kalanick mengatakan bahwa dia bersedia untuk membeli setiap mobil Tesla jika mobil tersebut sudah memiliki kemampuan otomatisasi penuh. Ini adalah hal yang sangat berarti, terutama bagi produsen otomotif yang sedang kembang kempis seperti Fiat.

Sementara itu, diskusi Fiat dengan Amazon sedikit berbeda karena fokusnya lebih diarahkan pada pengiriman. Fiat mengajukan mobil otonomnya sebagai cara cepat bagi Amazon untuk melakukan pengiriman dengan lebih cepat dan juga sebagai langkah untuk menurunkan biaya pengiriman karena tidak adanya pengemudi.

Baru-baru ini CEO Amazon Jeff Bezos mengeluhkan kurangnya pilihan pengiriman pada periode sibuk seperti pada saat liburan dan hari besar. Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya membutuhkan opsi lain untuk mengirimkan barang-barang tersebut. Oleh karena itu, memiliki kendaraan otonom bisa jadi merupakan cara yang baik untuk mendapatkan tambahan pilihan dalam hal armada pengiriman.

Bloomberg melaporkan bahwa perundingan ini baru memasuki tahap awal, jadi sepertinya dalam waktu dekat ini belum akan ada persetujuan atau keputusan yang akan diambil oleh kedua belah pihak.