Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Financial Check Up, Wajibkah?

Pernahkah Anda merasa gaji tinggal sedikit padahal baru pertengahan bulan. Tak ada masalah dengan keuangan, tapi tabungan tak pernah meningkat? Atau bingung, Perasaan yang dibelanjain tidak banyak, tapi kok sudah tinggal segini saja, ya?

Jika begitu, sudah saatnya Anda melakukan financial check up atau mengevaluasi keadaan keuangan Anda. Apalagi jika Anda ingin mulai berinvestasi, financial check up sangat penting dilakukan.

Langkah-langkah Financial Check Up

Menurut perencana keuangan dari ZAP Finance, Prita Ghozie, ada 4 langkah untuk melakukan financial check up:

1. Menciptakan kencan uang 

Belajarlah untuk mencintai dan menghargai penghasilan yang Anda peroleh. Sediakan waktu khusus setiap bulannya untuk membandingkan penghasilan dengan pengeluaran Anda untuk melihat seberapa baik atau buruk keuangan Anda.

2. Menghitung apakah saya kaya atau bangkrut?

Hitunglah dengan membandingkan seberapa banyak aset dan kewajiban yang kita punya. Jika aset lebih banyak dari kewajiban, bisa dipastikan Anda termasuk orang kaya dan begitu juga sebaliknya.

3. Memiliki catatan harian uang

 Mengetahui kemana saja uang kita pergi sangat penting. Oleh karena itu, memiliki catatan harian uang dapat menjadi solusi terbaik, sehingga Anda tahu arus keluar masuk uang secara detail dan dapat mengontrol pengeluaran uang lebih baik.

4. Hitung Financial Score Anda: Hasil dari Financial Check Up adalah 3 rasio utama yang akan menjadi indikator bagaimana kondisi kesehatan keuangan kita pada suatu waktu. Indikator tersebut antara lain, Saving ratio – Berapa persen dari penghasilan rutin yang bisa ditabung (pemula 10 persen, sehat ideal 25-30 persen, gawat darurat 0-5 persen). Debt-Service Ratio – Berapa persen dari penghasilan rutin yang dipakai untuk bayar total cicilan utang (pemula 30 persen, sehat ideal 0-20 persen dan gawat darurat di atas 35 persen). Liquidity ratio – Berapa jumlah dana tunai yang bisa dipakai untuk menunjang hidup,jika kehilangan penghasilan (pemula 2x pengeluaran rutin bulanan, sehat ideal 12x pengeluaran rutin bulanan, gawat darurat nihil).


Jika keuangan Anda menandakan kondisi yang tidak sehat, sudah saatnya Anda membuat rencana keuangan yang baik. Seperti dilansir dari Mywealth.co.id, ini dia caranya:

  1. Saat menerima gaji, jangan tunda-tunda membayarkan semua kewajiban, seperti cicilan rumah dan cicilan kendaraan pribadi.
  2. Buatlah akun bank khusus untuk tabungan. Menabung sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali. Tentukan jumlah tabungan, idealnya 510% dari gaji bersih. Semakin besar kemampuan untuk menabung tentunya akan semakin baik.
  3. Pada saat akan berbelanja keperluan bulanan, catat apa saja yang hendak dibeli. Bedakanlah antara kebutuhan dan keinginan.
  4. Siasati hobi dengan sebuah trik yang dapat menghemat uang. Misalnya, jika hobi membaca buku dan menonton film, Anda bisa meminjam buku dari perpustakaan dan menyewa film dari tempat rental DVD.
  5. Menyiapkan bekal makan dari rumah. Selain sehat dan terjamin kebersihannya, kita akan menghemat banyak uang.
  6. Usahakan untuk mengeluarkan uang lebih sedikit daripada apa yang direncanakan. Misalkan jika ingin membeli baju dan sudah menabung untuk keperluan tersebut, kita dapat menyiasati dengan membeli baju tersebut dengan merk lain dan dengan harga yang lebih murah.

Selain tabungan yang dimiliki, Anda juga harus mulai memikirkan asuransi dan investasi. Asuransi untuk menjaga keamanan finansial Anda saat terjadi sesuatu yang buruk dan investasi untuk kebutuhan masa pensiun Anda.

Jika begitu bolehkah menggunakan jasa Financial Planner? Saran yang diberikan Nur Cahyo dari Plasadana.com, Untuk mengelola dan membenahi manajemen keuangan pribadi, sebaiknya lakukan sendiri. Ini jauh lebih bagus ketimbang menggunakan jasa perencana keuangan.

Namun bila Anda sibuk maka disarankan untuk menggunakan perencana keuangan untuk mencapai target.

Jadi, sudah siap melakukan financial check up?