Home  »  Opinion   »  
Opinion

Goal Setting pada Social Media Marketing

[Ilustrasi: pixabay.com]
Menerapkan sebuah goal untuk apa yang kita lakukan setiap harinya bukanlah suatu hal yang mudah. Padahal, jika kita berpikir dalam kerangka bisnis, setiap pekerjaan yang kita lakukan, tentunya memiliki satu tujuan yang menjadi visi dari bisnis itu sendiri. Tanpa adanya suatu goal yang jelas, apapun yang dilakukan akan sulit dinilai kinerjanya, sulit untuk dikenali di mana kekurangan dan kelebihannya, apalagi diketahui hasil jerih payahnya. Bagi orang-orang yang berprofesi sebagai social media specialist, hal ini juga menjadi sebuah tantangan tersendiri.

Social media memiliki peran tersendiri dalam industri digital. Startup yang baru dirintis atau bahkan yang telah berkembang bisa dipastikan menggunakan media sosial sebagai salah satu channel marketingnya karena biayanya yang relatif murah. Social media tidak seperti SEM yang menuntut sekian banyak budget untuk mendapatkan sekian banyak revenue.

Memang, saat ini media sosial juga menawarkan berbagai fasilitas iklan berbayar. Tetapi, di satu sisi, media sosial juga masih memberikan berbagai fasilitas yang bisa didapatkan dengan gratis bagi sebuah bisnis.

Permasalahan yang kemudian muncul dalam penggunaan media sosial sebagai salah satu channel marketing dalam bisnis adalah mengenai goal setting. Membuat sebuah pengaturan untuk social media goal bukan suatu pekerjaan mudah. Pertama, penggunaan media sosial sebagai channel marketing ini sendiri merupakan hal baru di Indonesia. Sebelumnya, media sosial belum banyak dikenal untuk kepentingan bisnis atau bahkan tingkat kepopulerannya tidak semenarik sekarang untuk dijadikan suatu channel marketing. Alasan kedua adalah karena media sosial sendiri adalah sesuatu yang baru bagi sebuah bisnis, sehingga keberadaan orang-orang yang benar-benar ahli dalam bidang ini bisa dikatakan cuma sedikit.

Mengenal goal setting strategy populer dalam bisnis


Social media goal setting sebenarnya tak jauh berbeda dengan goal setting strategy yang banyak dipakai oleh para marketer di seluruh dunia. Ada beberapa framework yang berfungsi untuk memudahkan digital marketer menyusun perencanaan, mengeksekusi, hingga mengukur berbagai hal yang menjadi goal dalam social media marketing.

Dalam dunia marketing, dikenal beberapa goal setting strategies yang cukup populer digunakan oleh para marketer. Framework ini sebenarnya memiliki banyak peluang untuk bisa diaplikasikan dalam social media marketing yang kini banyak dipakai dalam bisnis. Satu hal yang harus dilakukan sebenarnya adalah memahami dulu secara umum goal setting strategies sebelum akhirnya diaplikasikan dalam menjalankan social media marketing.

S.M.A.R.T menjadi salah satu framework paling populer yang digunakan dalam bisnis. S.M.A.R.T merupakan singkatan dari (S)pecific, (M)easurable, (A)ttainable, (R)elevant, dan (T)ime-bound. Specific merupakan satu kunci penting dalam sebuah proses marketing, tak terkecuali dalam social media marketing. Sebagai seorang marketer, kita harus menentukan dengan jelas siapa yang akan menjadi target dari marketing kita, bagaimana karakteristiknya, dan lain sebagainya. Pertanyaan mencakup unsur 5W+1H harus terjawab dengan jelas di sini.

Selain itu, target yang ditetapkan juga harus bisa terukur dengan jelas (measurable). Kita harus menentukan apa saja yang ingin diukur, bagaimana mengukurnya, dan bagaimana ukuran tersebut mampu menjadi indikator keberhasilan suatu proses kerja. Sementara attainable artinya dalam menentukan target kita pun harus realistis.

Dalam proses ini, diperlukan perhitungan agar target yang kita tentukan tidak terlalu rendah tetapi juga tidak terlampau tinggi. Tentunya, goal tersebut harus relevan dan memberikan value pada bisnis yang kita jalankan. Terakhir, penting juga menentukan batas waktu kapan hal tersebut akan dicapai dan selesai.

Sebagai contoh, sebuah startup ingin memperkenalkan produknya melalui Facebook fanpage. Tim marketing mereka ingin menentukan goal setting dilihat dari pertumbuhan likers pada fanpage tersebut. Maka, hal yang harus dilakukan adalah menentukan siapa saja audiens yang ditarget untuk produk mereka. Mereka juga menentukan alasan spesifik mengapa Facebook dipilih sebagai platform untuk menggaet user, tidak lain karena sebagian besar user mereka berada atau menggunakan media sosial seperti Facebook.

Setelah itu, marketer menentukan secara spesifik berapa target likers yang ingin dicapai dalam satu bulan. Mereka menentukan di angka 300 likers baru selama satu bulan itu. Angka tersebut dipilih dengan asumsi setiap hari ada sekitar 10 likers yang didapat. Dengan likers yang meningkat tersebut, startup berpikir produk mereka akan lebih populer di kalangan user Facebook. Dengan demikian, tujuan utama dalam bisnis mereka, yakni menjual produk, tercapai melalui fanpage yang populer.