Home  »  News   »  
News

Google Hilangkan Sistem CAPTCHA untuk Mudahkan Pengguna Internet

[Foto: popsci.com]
Bagi pengguna internet tentu sudah tidak asing lagi dengan CAPTCHA. CAPTCHA alias Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart memang terkadang merepotkan. Namun, sistem ini berguna untuk memastikan keamanan akses sebuah website dan juga memverifikasi apakah seorang pengguna adalah manusia atau robot.

Nah seiring makin canggihnya mesin dalam membaca teks, sistem ini pun harus berubah. Oleh sebab itu, Google kini tidak lagi menggunakan CAPTCHA. Raksasa mesin pencari itu tidak lagi secara terang-terangan mengidentifikasi penggunanya dari depan, melainkan dari belakang (background).

Google menyebutkan, pengguna internet tidak lagi harus memasukkan sesuatu. “Invisible CAPTCHA” atau CAPTCHA yang tidak terlihat adalah model terbaru dalam tes untuk membedakan manusia dan mesin.

“Ini adalah kombinasi machine learning dan analisis mendalam yang mampu beradaptasi dengan ancaman yang lebih baru,” kata perwakilan Google, seperti dilansir dari Life Hacker.

Berbeda dengan sistem terdahulu, CAPTCHA tidak terlihat ini akan menggunakan pendekatan melalui algoritma. Ia akan menentukan apakah seorang pengguna adalah manusia berdasarkan kebiasaan mereka saat menjelajah internet. Ini tentu akan menghemat waktu, terlebih CAPTCHA yang tidak terlihat disebut lebih akurat dalam mengidentifikasi manusia.

Namun, di sisi lain, kebijakan ini juga mengindikasikan Google akan semakin jauh lagi menganalisa tindakan pengguna internet. Hal ini tidak berarti buruk. Namun bagi sebagian orang yang tidak suka ‘terlacak’, bisa jadi akan sedikit terganggu.


Lantas, apa keuntungan yang didapat oleh Google? Saat Google membeli reCAPTCHA, awal tujuan mereka adalah untuk menggunakannya pada proyek pemindaian buku. Teknologi ini cocok digunakan untuk memindai buku yang tidak bisa dibaca oleh sistem transkrip Google. Namun, tidak diketahui apa keuntungan yang Google dapatkan dengan mengembangkan software tersebut.

Shuman Ghosemajumder, mantan pekerja Google, turut menanggapi tentang kebijakan baru ini. “Secara umum Google percaya, sesuatu yang bagus untuk internet bagus untuk Google. Setidaknya inilah filosofi yang kami gunakan ketika saya bekerja di sana,” ujarnya kepada Popular Science.

Dengan begitu, Google menjanjikan pengguna internet untuk tidak perlu lagi repot mengetik sederet huruf dan angka acak, atau meng-klik sejumlah gambar ketika pertama kali memasuki sebuah website atau layanan.

Perubahan CAPTCHA dari Waktu ke Waktu

Sebelumnya, Google telah membuat sebuah uji verifikasi baru untuk menggantikan CAPTCHA dengan konsep yang berbeda sama sekali. Seperti kita ketahui, CAPTCHA sebelumnya mengharuskan pengguna internet untuk memasukkan huruf atau angka pada kotak untuk proses verifikasi.

Nah, sistem uji verifikasi yang dibuat oleh Google tersebut tidak lagi menggunakan huruf atau angka, melainkan hanya mengharuskan pengguna internet membubuhkan tanda centang atau memadupadankan gambar. Cara baru ini diharapkan bisa memudahkan pengguna internet saat ingin memasukkan komentar ke website, membeli tiket, atau melakukan registrasi ke beberapa media sosial.

Vinay Shet, produk manajer Google menyatakan, uji verifikasi baru tersebut disebut dengan istilah ‘No CAPTCHA reCAPTCHA’. Melalui blog Google Security, Shet juga menambahkan jika ‘No CAPTCHA reCAPTCHA’ memungkinkan Google untuk langsung menanyai pengguna apakah dia ‘robot’ atau bukan. Tentunya tanpa harus melalui cara yang rumit, seperti memasukkan kode tertentu.

Captcha memang sudah bertahun-tahun digunakan sebagai alat untuk membedakan manusia dan robot internet ‘bot’ yang mencoba mengakses sebuah website. Para pakar internet pun sudah lama mencari cara paling sederhana untuk mengubah CAPTCHA agar lebih efisien dan tidak mempersulit pengguna saat ingin berselancar di internet.

CAPTCHA sendiri pertama kali dikembangkan untuk dunia maya pada tahun 2000. Nah, apakah kebijakan baru CAPTCHA yang tidak terlihat ini bisa jadi solusi tepat?