Home  »  News   »  
News

Google Kembangkan AI untuk Diagnosa Penyakit Mata

[Gambar: TechCrunch.com]
[Gambar: TechCrunch.com]
Divisi DeepMind milik Google mengumumkan kemitraannya dengan dengan Rumah Sakit Mata Moorfields untuk menerapkan metode machine learning guna mendeteksi penyakit mata ringan pada pasien dengan satu kali pindai saja.

Proyek penelitian yang memakan waktu lima tahun ini akan menggunakan satu juta hasil pindai mata yang didapatkan dari basis data pasien Moorfields. Dengan begini, proses analisis yang kompleks dan memakan waktu lama bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Teknologi ini diharapkan bisa mendiagnosa penyebab umum melemahnya penglihatan pada pasien dengan lebih cepat agar bisa diobati sedini dan seefektif mungkin. Misalnya, 98 persen kasus hilangnya penglihatan akibat diabetes pada pasien dapat dicegah dengan deteksi dan pengobatan dini.


Proyek ini dapat diterapkan dengan dua jenis scan mata: citra fundus tradisional—yang pada dasarnya merupakan foto-foto retina di belakang mata—dan optical coherence tomography (OCT) scan, yang akan memberikan citra kerusakan mata yang lebih jelas pada dokter mata.

Namun, sebagaimana yang telah dijelaskan oleh situs DeepMind: “OCT scan sangatlah kompleks dan memerlukan pelatihan khusus bagi dokter dan ahli kesehatan mata yang menganalisisnya. Akibatnya, sering terjadi penundaan yang signifikan dalam hal kecepatan pasien dapat melihat dan membahas diagnosis dan pengobatan mereka. Untuk saat ini, alat analisis komputer biasa tidak mampu memecahkan masalah ini.”

Kolaborasi DeepMind yang sebelumnya dengan NHS terjerat dalam kontroversi karena proyek tersebut diberikan akses ke riwayat medis 1,6 juta pasien NHS yang tidak tahu bahwa datanya digunakan untuk proyek. Tapi, proyek ini diklaim tidak akan jatuh ke dalam kontroversi yang sama mengingat database yang digunakan bersifat rahasia atau anonymous.

Selama proyek, database pasien akan tetap menjadi milik Moorsfields. Meskipun begitu “artificial intelligence yang dikembangkan oleh DeepMind selama penelitian berlangsung merupakan  milik DeepMind dan lisensi sudah diberikan untuk menggunakan data yang disediakan, hanya sebatas untuk dimasukkan ke dalam perangkat lunak yang dikembangkan dalam penelitian.”