Home  »  News   »  
News

Google Tambahkan Kabel Serat Optik Laut Berkecepatan 26 Tbps Untuk Percepat Koneksi Internet di Asia

[Foto: captees.com]
Pada bulan Juni lalu, kabel serat optik bawah laut “FASTER” yang menghubungkan Amerika Serikat dengan Jepang dan didanai oleh konsorsium enam perusahaan teknologi—termasuk Google—sudah mulai beroperasi. Kini, Google mengumumkan telah menambahkan ekstensi dari kabel Trans-Pasifik tersebut.

Ekstensi dari kabel Trans-Pasifik “FASTER” ini kabarnya akan mengubungkan Jepang dengan Taiwan, yang merupakan pusat data Google di hampir seluruh wilayah Asia—kecuali Tiongkok. Dalam pernyataannya, Google menyatakan bahwa kabel tersebut akan memiliki kecepatan yang mencapai 26 terabita per detik ke pusat data Google di Taiwan.


Secara teori, dengan kecepatan ini para pengguna Google di Asia dapat menikmati koneksi yang jauh lebih cepat dari biasanya. Google juga mengklaim bahwa dengan adanya kabel ini, layanan Google seperti Gmail, YouTube, Google Drive, dan Google Docs bisa lebih responsif dan diakses dengan cepat oleh pengguna Google di daerah tersebut.
Meskipun begitu, bisa saja pengguna Google di beberapa daerah tidak begitu merasakan perubahan pada koneksinya. Mengapa? Karena pada akhirnya semua ini bergantung pada penyedia layanan internet yang mereka gunakan. Lain halnya dengan Korea Selatan dan Singapura yang sudah termasuk ke dalam jajaran negara yang memiliki koneksi internet tercepat di Dunia. Nampaknya, mereka akan lebih merasakan dampak dari kehadiran ekstensi kabel Trans-Pasifik ini.

Kabel Trans-Pasifik “FASTER” yang membentang dari Oregon ke dua titik di Jepang ini memiliki kecepatan yang mencapai 60 terabita per detiknya—10 juta kali lebih cepat dari kecepatan kabel modem pada umumnya. Kabel yang dibangun dengan biaya sebesar $300 juta (setara Rp 3,9 Triliun) ini merupakan kabel serat optik bawah laut tercepat di dunia. Dalam blognya, Google juga menulis: “Mengingat semakin banyak orang yang online setiap harinya di Asia … kami pun bekerja keras untuk berinvestasi pada infrastruktur yang dibutuhkan agar jaringan Internet dapat diakses oleh siapapun yang tinggal di daerah tersebut.“