“Sebagai startup teknologi terbesar di Asia Tenggara, kami sangat antusias untuk memberi investasi yang signifikan bagi masa depan Indonesia dan mempercepat transisi mereka ke ekonomi digital yang terintegrasi,” papar CEO sekaligus Co-founder Grab Anthony Tan dalam sebuah pernyataan. “‘Grab 4 Indonesia’ 2020 master plan merangkum komitmen kami untuk memajukan Asia Tenggara dan antusiasme kami terhadap peluang besar yang kami lihat di Indonesia untuk membantu membangun dan memajukan infrastruktur dan ekosistem digital di Indonesia.”
Dana tersebut akan dialokasikan untuk mengembangkan sebuah pusat riset di Jakarta, sementara itu dana investasi sebesar $100 juta akan diberikan untuk perusahaan teknologi keuangan lokal. Tidak hanya itu saja, Grab juga akan menyalurkan dana tersebut untuk memperluas penggunaan layanan mobile payment-nya, GrabPay.
Seperti yang dikutip dari The Wall Street Journal, Grab menargetkan untuk merekrut 150 insinyur untuk ditempatkan di pusat risetnya di Jakarta sebelum 2019. Para insinyur tersebut akan ditugaskan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang hanya bisa ditemukan di Indonesia. Misalnya, menyesuaikan layanan Grab dengan peraturan lalu lintas di Jakarta dan meningkatkan layanan GrabHitch—layanan ‘nebeng’ motor yang menyesuaikan antara pengemudi dan calon penumpang yang memiliki rute yang sama.