Home  »  News   »  
News

Hacker Berusia 20 Tahun Dipenjara 20 Tahun Atas Tuduhan Membantu ISIS

[Gambar: ctvnews.ca]
Ardit Ferizi, seorang pemuda 20 tahun asal Kosovo dilaporkan telah didakwa bersalah dan dikenakan hukuman 20 tahun penjara karena telah meretas server sebuah perusahaan Amerika Serikat lalu mencuri data personil militer AS dan mengirimkannya pada ISIS. Sebelumnya, Ferizi yang memiliki nama alias “Th3Dir3ctorY” tertangkap di Malaysia pada tahun 2015 dan diekstradisi ke Amerika Serikat pada bulan Januari 2016.

Dalam persidangan, terdakwa mengakui bahwa ia mengirimkan data yang telah dicurinya ke Junaid Hussain, seorang peretas ISIS yang terbunuh pada bulan Agustus lalu oleh serangan udara militer. Sehari sebelum kematiannya, Hussain memposting sebuah tweet yang bertuliskan:

NEW: U.S. Military AND Government HACKED by the Islamic State Hacking Division!” (“BARU: Militer DAN Pemerintah Amerika Serikat berhasil DIRETAS oleh Divisi Hacking ISIS!”).


Kabarnya, tweet tersebut mencantumkan hyperlink yang berisi nama, alamat e-mail, password e-mail, lokasi, dan nomor telepon sekitar 1.351 anggota militer AS dan personil pemerintah lainnya.

Ferizi juga kerap kali menunjukkan dukungannya terhadap kelompok ekstremis tersebut melalui Twitter-nya. Ia pernah mengutarakan bahwa tindakannya (memberikan informasi personil militer AS pada ISIS) sangat tepat karena pihak militer Amerika Serikat juga telah “membunuh banyak orang di Irak dan Syria.” Pada satu kesempatan, ia pun dilaporkan pernah mengomentari serangkaian aksi pemenggalan oleh penjagal ISIS yang dikenal dengan nama Jihadi John dan mengatakan bahwa ISIS “tidak pernah membunuh seseorang tanpa alasan.”

“Kasus ini merupakan yang pertama kalinya kita dapat melihat ancaman keamanan cyber nasional yang sangat nyata dan berbahaya yang dihasilkan dari kombinasi terorisme dan hacking,” kata John P. Carlin, asisten jaksa agung untuk keamanan nasional AS, dalam sebuah pernyataan. “Ini adalah sebuah peringatan bagi praktisi di bidang penegakan hukum, dan juga bagi mereka yang bergerak di industri swasta.”

Setelah dia menyelesaikan masa tahanannya, Ferizi akan segera dideportasi ke Kosovo dan dilarang memasuki Amerika Serikat.