Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Harus Sering Buang Air Kecil

Dokter yang terhormat,

Nama saya Mirindra, usia saya sudah 30-an. Yang saya ingin tanyakan mengapa saya sering harus buang air kecil ya? Apakah saya mengalami infeksi saluran kencing atau jenis jenis penyakit lainnya? Bagaimana cara menanganinya, Dok?

Mohon penjelasannya.

Mirindra Nasution

 

Jawaban:

 

Dear Mirindra,

Kami mengerti kekhawatiran yang Anda rasakan saat ini. Keluhan Anda adalah sering buang air kecil. Perlu Anda ketahui, ada beberapa jenis jenis penyakit yang sering menyebabkan buang air kecil, seperti:

  • Infeksi Saluran Kencing

Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan sering buang air kecil, dan pada umumnya disebabkan infeksi bakteri Escherichia coli – jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan yang sehat, namun dapat menimbulkan penyakit jika jumlah bakteri dalam saluran pencernaan ini meningkat atau berada di luar usus. Gejala penyertanya adalah nyeri, buang air kecil sedikit-sedikit, rasa tidak puas setelah buang air kecil (merasa masih ada sisa air kencing di dalam kandung kemih), dan perubahan warna kencing menjadi keruh atau kemerahan. Infeksi saluran kencing dapat pula disertai dengan penyakit batu saluran kencing.

  • Diabetes Melitus (Kencing Manis)

Ditandai dengan keluhan banyak minum, banyak makan, banyak kencing terutama pada malam hari, penurunan berat badan, dan keluhan-keluhan yang tidak khas lainnya.

  • Diabetes Insipidus

Kekurangan antidiuretic hormone (ADH) yang bekerja pada ginjal untuk membuat urine lebih pekat, sehingga keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh terganggu. Gejalanya adalah rasa haus yang berlebihan, produksi urin yang berlebihan, dan kelelahan yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan elektrolit.


  • Pembesaran Kelenjar Prostat

Pembesaran kelenjar prostat ini bersifat jinak  dan biasanya timbul pada laki-laki yang pada usia pertengahan atau lanjut. Gejala sumbatan dapat berupa buang air kecil yang tersendat-sendat, tidak lampias setelah buang air kecil, pancaran kencing yang lemah, dan mesti mengejan sebelum berhasil buang air kecil.

Kami sarankan Anda melakukan konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis penyakit dalam, agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan pemeriksaan penunjang untuk menguatkan diagnosa penyakit Anda – atau apakah Anda mengidap satu dari jenis jenis penyakit yang telah disebutkan di atas.

Apa saja pemeriksaan yang bisa dilakukan dokter pada Anda?

  • Pemeriksaan urine lengkap. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil urine untuk diperiksa di dalam laboratorium untuk mengetahui apakah terdapat bakteri di dalam urin. Cairan urine yang paling baik untuk dilakukan pemeriksaan adalah urin pancaran tengah, yaitu aliran pertama urine dibuang dan aliran urine selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis. Aliran pertama urine tidak diambil karena fungsinya untuk menyiram sel-sel dan mikroba dari luar saluran kemih, agar tidak mencemari cairan urine yang nantinya akan diperiksa.
  • Pemeriksaan gula darah untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan diabetes melitus.
  • Pemeriksaan elektrolit di dalam darah untuk mengetahui apakah ada kaitannya dengan diabetes insipidus.
  • Pemeriksaan prostate-spesific antigen (PSA) untuk menentukan apakah terdapat pembesaran kelenjar prostat yang mengarah kepada keganasan.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Dyah Novita Anggraini