Home  »  Tips & Guide   »  
Tips & Guide

Hati-hati, Ini 5 Skema Scam di Internet yang Paling Banyak Makan Korban

[Foto: Shutterstock]
Internet bisa menjadi tempat yang menyeramkan. Informasi yang keliru, janji-janji palsu, dan berita palsu mengintai di balik setiap headline klik-bait dan tautan yang patut dipertanyakan. Seluruh industri scamming ini dibangun untuk mendapatkan keuntungan dari tipu muslihat yang memperdaya pengguna Internet yang masih naif.

Orang bilang penipu lahir setiap semenit, dan begitu juga para penjahat online yang memperdaya dengan scam yang mereka buat. Trik mereka dibuat untuk memanfaatkan kepercayaan para netizen. Selain mengubah password secara teratur untuk semua akun Anda, cara terbaik untuk melindungi diri dari ditipu adalah tetap skeptis dan waspada terhadap segala hal yang tampaknya tidak biasa. Berikut beberapa skema scam yang paling banyak memakan korban:

1) “Ada masalah dengan akun Anda!”

Anda mendapatkan email dari situs yang nampak seperti PayPal atau bank Anda, dengan pesan mengejutkan: “Ada masalah dengan akun Anda. Klik tautan ini untuk memperbaiki masalah atau akun Anda akan ditangguhkan. ”

Setelah Anda mengklik tautan tersebut, Anda dibawa ke halaman yang terlihat persis seperti halaman login ke akun Anda. Jadi Anda memasukkan informasi Anda, tekan enter, dan kemudian … tak ada yang terjadi. Anda tidak dibawa masuk ke akun Anda seperti biasa. Mungkinkah itu hanya sebuah kesalahan browser? Mungkin tidak.

Apa yang mungkin terjadi adalah bahwa Anda baru saja memberi informasi berharga kepada penipu yang sekarang memiliki kebebasan memerintah untuk melakukan apapun yang mereka inginkan.

Scam model phishing klasik ini berhasil trik jutaan orang setiap tahunnya. Bukan hanya bank atau email PayPal yang harus diwaspadai; Scammers mungkin mengadopsi situs-situs seperti Amazon, Apple, eBay, atau mereka bisa saja berpura-pura menjadi salah satu rekan kerja Anda, jika Anda bekerja di industri yang memiliki informasi berharga.

Salah satu tanda yang bisa Anda gunakan untuk mengidentifikasi scam: bank Anda atau layanan serupa tidak akan pernah meminta informasi masuk Anda. Jika itu terjadi, Anda harus langsung curiga.

Indikator lainnya ada di rinciannya. Biasanya alamat email pengirimnya akan mencurigakan. Misalnya, alamat Bank Nasional Indonesia (BNI) seharusnya bni.co.id, dan scammer bisa jadi menirunya dengan bni.org. Cara terbaik untuk menyelidiki klaim mereka adalah dengan membuka browser baru, ketik alamat web, lalu masuk. Kemungkinan Anda tidak akan melihat pesan yang mengindikasikan ada masalah dengan akun Anda.

2) “Komputer Anda terinfeksi!”

Suatu hari Anda sedang asyik menjelajah Internet, membuka berbagai situs, saat pop-up muncul dan memberi tahu Anda bahwa sistem Anda telah disusupi virus. Terkadang bahkan pesan tersebut nampak seperti bagian dari sistem operasi komputer Anda. Anda bahkan mungkin tidak bisa menutup jendela pop-up tanpa mengklik salah satu pilihannya.

Tautan tersebut menjanjikan untuk mendiagnosis masalah Anda dengan sekali klik, tapi begitu Anda melakukannya, masalahnya malah lebih parah. Satu lagi pop-up muncul, mungkin diikuti beberapa pop-up lainnya. Satu-satunya solusi yang paling aman tampaknya adalah membayar biaya langganan bulanan untuk produk antivirus, atau membelinya.


Dalam hal ini, pertahanan terbaik adalah persiapan awal. Berinvestasi dalam perangkat lunak antivirus dan pop-up blocker cenderung menghilangkan masalah ini. Agar aman, Anda harus memastikan untuk secara rutin mencadangkan atau mem-backup semua dokumen dan program penting secara rutin.

Jika Anda menemukan pop-up malware yang memaksa Anda mengunduh sesuatu, jangan melakukannya dalam kondisi apapun. Lebih baik melakukan hard reset perangkat Anda daripada mengunduh sesuatu yang mungkin membahayakan perangkat Anda.

3) “OMG! Apakah ini foto bugil Anda?”

Tidak mengherankan scam jenis ini telah berkembang dan jadi populer dalam beberapa tahun terakhir. Jika tujuan scammer adalah membuat Anda mengeklik tautan mereka dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menakut-nakuti Anda, karena apa yang lebih mengkhawatirkan daripada bocoran foto bugil (walaupun Anda tak pernah memilikinya)?

Jika Anda mengklik tautan dan memasukkan informasi login Anda untuk mencari “foto bugil” yang mungkin ada di Facebook atau Twitter atau Instagram, maka siklus scam akan dimulai. Versi dummy atau hacked dari akun Anda kemudian akan memberi notifikasi pada orang lain dari daftar teman Anda dengan pesan yang sama.

Jika skenario ini terjadi pada Anda, cara terbaik untuk memastikannya adalah menghubungi teman melalui metode lain, seperti teks, dan bertanya apakah mereka mengirim email. Kemungkinan mereka telah diretas dan bahkan tidak menyadarinya.

4) “Bisakah Anda mengirim dengan Western Union?”

Siapa pun yang meminta uang dengan imbalan setelahnya jangan dipercaya, dan penipuan semacam ini masih banyak sekali menjerat pengguna Internet di Indonesia.

Misalnya, mungkin Anda mencoba menjual tas branded yang sudah tak dipakai di Craigslist atau eBay. Anda segera mendapatkan pesan, menawar produk yang Anda jual. Namun ada kondisi yang cukup menyulitkan: pembeli tinggal di luar negeri. Mereka mungkin berkata, “Kirimkan alamat Anda dan saya akan mengirimkan cek kepada Anda untuk menutupi biaya dan pengiriman.”

Memang tak biasa ketika belanja online seseorang membayar dengan cek, namun para penipu ini bersikeras dan cukup meyakinkan, biasanya disertai beberapa alasan seperti PayPal atau metode lain tidak dapat digunakan untuk saat ini. Kemudian mereka akan mengirimkan cek ke deposit dengan jumlah yang lebih besar dari yang disepakati. Mereka memberi tahu Anda ekstra uang adalah untuk perusahaan, untuk keperluan pengiriman. Mereka akan meminta Anda menyetorkan cek dan kemudian bertanya kurang lebih seperti “Dapatkah Anda mengirim (jumlah X) dengan Western Union?”

Hampir semua pembayaran cek seperti itu selalu merupakan pemalsuan. Mereka mencoba untuk mendapatkan kepercayaan diri Anda bahwa ini adalah transaksi yang sah, namun satu-satunya tujuan mereka adalah membuat Anda mengirimkan uang melalui perusahaan dummy. Tentu saja, Anda tidak akan tahu bahwa cek itu palsu, sampai setelah bank memberi tahu Anda bahwa cek tersebut telah ditolak

5) Pekerjaan, kencan, atau produk yang sempurna

Ide bahwa kita bisa menemukan beberapa kesempatan mengubah hidup setiap hari adalah bagian dari skema pada scammers. Lihatlah sekilas iklan baris di Craigslist dan Anda akan menemukan sejumlah lowongan kerja yang menjanjikan gaji besar untuk pekerjaan yang mudah dilakukan-dari rumah. . Jika Anda mengajukan lamaran ke salah satu pekerjaan itu, perusahaan palsu akan meminta data-data Anda. Kemudian, sebelum Anda menyadari semuanya adalah penipuan, uang telah ditarik dari akun Anda dan mungkin identitas Anda juga telah dicuri.

Hal ini juga bisa terjadi di Tinder, OkCupid, atau situs kencan populer lainnya. Anda mungkin mendapati diri Anda berkenalan dengan seseorang yang rupawan. Kemudian setelah beberapa percakapan, mereka berkeras untuk chat menggunakan aplikasi lain, yang memerlukan pembuatan akun. Mereka mengatakan bahwa chat dengan aplikasi ini cepat dan mudah untuk membuat akunnya. Namun, sebenarnya, ini semua hanyalah tipuan untuk menangkap informasi pribadi Anda.