Home  »  News   »  
News

Heboh Modus Penipuan “Pengemudi Hantu” di Uber China

[Gambar: sixthtone.com]

Penumpang Uber China kini dihebohkan dengan maraknya kasus penipuan bermodus “pengemudi hantu,” yang membuat takut penumpang sehingga memaksa mereka untuk membayar ongkos perjalanan meskipun mereka tidak jadi melakukan perjalanan tersebut.

Seperti yang dikutip dari The Sixth Tone, banyak penumpang Uber China yang pesanannya dijawab oleh pengemudi dengan foto profil yang terlihat seperti vampir atau zombie. Setelah melihat foto profil yang menyeramkan seperti itu, otomatis penumpang pun membatalkan pesanannya. Karena ia membatalkan pesanan, penumpang pun terpaksa harus membayar biaya pembatalan kepada pengemudi tersebut.


[Gambar: qz.com]
Selain itu, modus penipuan yang biasa digunakan oleh“pengemudi hantu” ini adalah pura-pura menerima pesanan, lalu mengaku-ngaku bahwa penumpang sudah masuk ke kendaraan namun tiba-tiba membatalkan perjalanan tersebut. Dengan begini, penumpang pun akan dikenakan tarif perjalanan sebesar beberapa yuan tanpa sepengetahuannya.

Meskipun Uber China belum berhasil mengusut tuntas kasus tersebut, untungnya uang korban-korban penipuan “pengemudi hantu” sudah dapat dikembalikan lagi. Berdasarkan bukti yang didapatkan, untuk sementara ini mereka menyimpulkan bahwa kasus penipuan ini bukan sekedar ulah individu-individu yang jahil, melainkan kerjaan sebuah organisasi atau geng yang sudah terkoordinir. Hal ini dapat dilihat dari foto ID para penipu yang hampir serupa.

Rupanya, ini bukan yang pertama kalinya Uber China menghadapi kasus penipuan oleh pengemudinya. Tahun lalu, pengemudi Uber di Tiongkok diberikan subsidi dari penyedia layanan ridesharing tersebut untuk setiap perjalanan yang mereka lakukan. Subsidi ini bernilai 300 yuan untuk setiap 30 perjalanan, dan 400 yuan untuk setiap 40 perjalanan. Pada awalnya, subsidi ini diberikan untuk menarik orang-orang agar menggunakan platform Uber. Sayangnya, program ini malah dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Banyak penipu yang mendapatkan uang subsidi dari hasil perjalanan palsu atau membatalkan perjalanan.