Home  »  Review   »  
Review

IBM Hadirkan Sistem Terbaru yang Bisa Enkripsi Data Secara Otomatis

[Foto: engadget.com]
Ketika sebuah perusahaan mengalami kebocoran data dan mereka tidak melakukan enkripsi data, maka itu bisa menjadi mimpi buruk. Sebab, itu sama saja seperti memberikan umpan manis bagi para peretas untuk masuk ke data internal perusahaan.

Bahkan, fakta menyebutkan bahwa sekitar 35 persen perusahaan di dunia tidak melindungi datanya dengan baik sehingga rawan diakses oleh siapa saja. Data itu berdasarkan survei yang dilakukan Kaspersky Lab bersama B2B International.

Survei yang melibatkan 5.000 manajer TI senior di seluruh dunia pada November 2012 itu mendapati 35 persen perusahaan tidak menggunakan teknologi enkripsi untuk melindungi datanya sehingga mudah bocor.

Oleh karena itu, perlindungan data di perusahaan sudah sepatutnya menjadi perhatian. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, IBM, mencoba mengatasi hal tersebut dengan menghadirkan sistem terbaru bernama Mainframe Z. Sistem tersebut secara otomatis mengenkripsi semua data dari sebuah layanan atau aplikasi, baik saat data dalam transit atau saat diam dalam database. Sehingga, bisa dikatakan, sistem ini cukup mumpuni.

Menurut IBM, sistem konvensional yang berdasarkan prosesor x86 hanya mengenkripsi sebagian data. Sementara, platform Z terbaru memiliki tenaga 18 kali lebih besar sehingga mampu mengenkripsi semua data yang ada. Selain itu, platform baru IBM ini juga bisa menghapuskan kunci enkripsi, begitu ada usaha untuk melakukan serangan. Ia juga bisa mengenkripsi antarmuka program yang akan menghubungkan aplikasi dengan layanan.


Mainframe Z ini memiliki memori 32TB, menawarkan proses input/output 3 kali lebih cepat, dan mengurangi lag ketika terhubung dengan storage area network. Ia juga bisa memproses lebih banyak transaksi dalam satu waktu, dan menawarkan keamanan yang lebih baik.

Saat ini, IBM memang memegang peran penting dalam perdagangan online. Mesin transaksi IBM bertanggung jawab atas 87 persen pembayaran menggunakan kartu kredit. Namun, keuntungan yang ditawarkan oleh mainframe IBM baru terasa setelah banyak perusahaan mengadopsinya.

Selain itu, meski Mainframe Z akan mengenkripsi semua data, itu bukan berarti peretas tidak bisa mencuri data yang ada. Selalu ada kemungkinan. Setelah berhasil mencuri data yang terenkripsi, sang peretas akan menemukan cara untuk mendekripsi data tersebut.

Meski demikian, jika data sensitif Anda selalu dienkripsi, Anda mungkin tidak lagi perlu khawatir data Anda akan tercuri saat melakukan pembayaran online menggunakan kartu kredit. Ini juga mungkin akan menurunkan minat para peretas untuk mencoba mencuri data.

Bantu perusahaan mematuhi undang-undang perlindungan data baru

Mainframe Z diklaim mampu menjalankan lebih dari 12 miliar transaksi enkripsi per hari. Produk teranyar ini sebagai upaya untuk menggarap lebih banyak pasar sistem keamanan di industri keuangan.

IBM menyebutkan, Mainframe Z sebagai alat yang mampu mengatasi serangan siber yang sudah membahayakan data keuangan. Sistem terbaru ini juga bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengotomatisasi kepatuhan peraturan keuangan sesuai dengan Undang-Undang Kerahasiaan dan Perlindungan Data.

Mainframe Z menggunakan teknologi komputasi awan dan teknologi blockchain (teknologi ledger terdistribusi). Ross Mauri selaku General Manager IBM berharap, sistem ini akan memungkinkan perusahaan mematuhi undang-undang perlindungan data baru, seperti Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa (GDPR) dan panduan Badan Pemeriksa Keuangan Federal AS (FFIEC) mengenai penggunaan enkripsi dalam keuangan.

Laporan dari IBM Security X-Force Threat Intelligence mengatakan bahwa lebih dari 4 miliar rekaman sudah bocor pada 2016, atau naik 556 persen dari tahun sebelumnya.