Penggunaan media sosial sebagai channel untuk marketing memang bukanlah suatu hal yang baru. Semenjak kehadirannya di kalangan user, berbagai media sosial populer seperti Facebook atau Instagram telah lebih dulu identik dikenal sebagai ‘lapak’ untuk para pemilik online shop menjajakan barang dagangannya. Twitter pun sudah ramai dipakai sebagai ‘iklan baris’ dengan karakteristik berupa batasan karakter dan hashtagnya yang unik.
Semakin ke sini, perkembangan media sosial sebagai marketing channel semakin populer dan menjanjikan. Terlebih dengan hadirnya berbagai fitur seperti paid post ataupun analytics tools. Hadirnya pihak ketiga seperti followers analytics ataupun competitor analytics kemudian membuat media sosial semakin matang untuk tempat kita selaku marketer melakukan berbagai proses campaign untuk mencapai tujuan-tujuan bisnis.
Sayangnya, hingga saat ini, tak semua orang yang mengelola media sosial paham bagaimana proses membuat campaign, dari mulai perencanaan hingga eksekusi dan pasca-eksekusi. Banyak di antara mereka yang pada akhirnya menggunakan media sosial ini secara serampangan. Sebagai akibatnya, tentu hasil yang didapatkan tidak bisa maksimal.
Sebenarnya, hasil yang kurang maksimal ini bukan pada perkara media sosial tidak efektif untuk bisnis. Namun, bisa jadi kitalah selaku eksekutor yang tidak memahami berbagai proses yang ideal untuk mencapai hasil yang maksimal dalam social media marketing. Setidaknya dalam proses campaign di social media, ada tiga hal utama yang harus dipelajari, yakni menetapkan tujuan, perencanaan atau scheduling, dan terakhir adalah mengukur hasil.
Tujuan sebagai tonggak utama dalam bisnis
Menetapkan goal atau tujuan merupakan sebuah hal yang wajib dilakukan seorang marketer dalam sebuah bisnis. Tak terkecuali dalam internet marketing. Penetapan tujuan ini berfungsi untuk memberikan arah bagaimana dan ke mana jalannya proses marketing yang akan dilakukan.
Sebagian besar social media marketer berpikir bahwa dalam proses ini, satu-satunya hal yang perlu dilakukan adalah menetapkan milestone maupun tujuan akhir. Namun, sebenarnya banyak proses yang juga termasuk ke dalam proses ini. Beberapa di antaranya adalah dengan menentukan tujuan, marketer termasuk juga menentukan siapa saja audiens yang menjadi targetnya, media sosial apa yang cocok dengan karakteristik mereka, konten apa saja yang akan dibagikan melalui media sosial tersebut, sekaligus bagaimana mereka akan memperoleh serta mengukur hasil dari proses. Dalam tahap perencanaan tujuan, hal-hal tersebut juga harus dilengkapi.
Perencanaan waktu
Penjadwalan atau scheduling menjadi hal yang wajib dilakukan setelah proses pertama tadi telah selesai dilakukan. Scheduling tentu saja melibatkan momentum tertentu yang akan digunakan sebagai acuan utama dalam marketing. Tentunya proses marketing membutuhkan perencanaan jangka waktu tertentu dan hal inilah yang harus dilengkapi dalam proses scheduling, yakni menentukan kapan campaign akan dimulai, kapan campaign ada di puncaknya, dan kapan campaign tersebut diakhiri untuk kemudian dianalisis hasilnya.
Mengukur hasil dalam social media marketing
Pengukuran hasil menjadi proses yang tak kalah penting. Sebab, hasil inilah yang akan mempengaruhi proses marketing selanjutnya. Data menjadi satu hal yang penting bagi setiap marketer, karena dapat mempengaruhi hasil keputusan. Apakah proses marketing sudah berjalan sesuai target ataukah belum? Bagian apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebihan campaign? Termasuk juga bagaimana langkah selanjutnya agar campaign tetap berjalan optimal dan bahkan mengalami peningkatan hasil.
Ketiga proses tersebut merupakan poin-poin utama dalam melakukan campaign. Tanpa ketiganya, proses marketing dalam social media tak ubahnya seperti kita yang menggunakan Twitter untuk say hi atau berkomentar hal-hal random atau Instagram yang kita gunakan untuk posting foto kegiatan sehari-hari.